Latar Belakang: Dislipidemia merupakan suatu proses terjadinya penumpukan lipid
pada dinding arteri yang menyebabkan terjadinya aterosklerosis dan menjadi penyebab
paling umum dari penyakit kardiovaskular. Pusat Data dan Informasi Kesehatan
Kementerian Kesehatan RI tahun 2014 melaporkan lebih dari 36 juta orang meninggal
setiap tahunnya disebabkan oleh Penyakit Tidak Menular (63% dari seluruh kematian)
terutama penyakit kardiovaskular. Penanganan pasien dislipidemia seharusnya dimulai
dengan intervensi non-farmakologi. Dalam hal ini, konseling modifikasi gaya hidup
dapat berkontribusi pada keberhasilan kontrol lipid. Penelitian ini bertujuan untuk
mempelajari pengaruh konseling modifikasi gaya hidup pada profil lipid pasien
dislipidemia. Metodologi: Penelitian ini menggunakan rancangan studi Eksperimental
One Group Pretest-Posttest yang dilakukan untuk menganalisis keefektifan terapi nonfarmakologi dengan pendekatan konseling modifikasi gaya hidup terhadap subjek yang
diperoleh secara purposive sampling. Penelitian dilaksanakan di RSUP Dr. Hasan
Sadikin Bandung dan Sekolah Farmasi ITB. Subjek yang memenuhi kriteria
diwawancara, dilakukan pemeriksaan profil lipid, tanda vital, dan Body Mass Index
(BMI). Kemudian mendapatkan konseling pengetahuan tentang hiperlipidemia, dan
edukasi berupa informasi yang menekankan pada peningkatan aktivitas fisik dan
konseling nutrisi. Kemudian dilakukan follow-up melalui visite langsung, atau secara
tidak langsung melalui dengan media elektronik telepon, dan media sosial. Pemantauan
dilakukan selama 6 minggu. Keberhasilan terapi, dinilai dengan membandingkan profil
lipid (kolesterol total, LDL, HDL, TG), dan BMI sebelum dan sesudah intervensi nonfarmakologi yang diteliti. Hasil: Terdapat perbedaan bermakna dari pemberian
konseling modifikasi pola hidup pada 31 subjek dislipidemia dengan membandingkan
hasil pemeriksaan awal dan akhir terhadap perubahan kadar kolesterol total (p=0,023)
dan kadar kolesterol LDL (p=0,025) akan tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna
terhadap kadar kolesterol HDL (p=0,222) dan TG (p=0,4) pada 31 subject yang diteliti.
Kesimpulan: Konseling modifikasi gaya hidup dapat meningkatkan perbaikan pada
kualitas diet dan aktivitas fisik, juga memiliki pengaruh yang signifikan dalam
menurunkan kadar kolesterol total dan LDL.