digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara proses manajemen pengetahuan dan kapabilitas dinamis; untuk menguji pengaruh kapabilitas dinamis dan manajemen pengetahuan terhadap kinerja perusahaan; untuk memperluas studi tentang faktor-faktor yang mempengaruhi proses manajemen pengetahuan dalam organisasi yaitu habitat belajar, teknologi informasi, dan keterampilan tipe T; serta untuk memberikan penjelasan kualitatif yang akan memperkaya pemahaman kita tentang hubungan di antara mereka. Desain penelitian ini ditujukan untuk menjawab pertanyaan penelitian. Oleh karena itu, dipergunakan metode campuran kuantitatif dan kualitatif. Untuk menguji hipotesis, sampel diambil dari PT.DI sebagai perusahaan padat pengetahuan. Setelah mendapatkan izin dari manajemen, 200 kuesioner didistribusikan bersama dengan halaman sampul yang menjelaskan tujuan studi dan memastikan kerahasiaan responden. Dari 200 kuesioner yang didistribusikan, 140 dikembalikan, 112 siap untuk analisis data dan sudah masuk kategori mencukupi. Untuk menguji hipotesis, digunakan pemodelan persamaan struktural dengan partial least square (PLS). Setelah metode kuantitatif menunjukkan hasilnya, penelitian dilanjutkan dengan tahap kualitatif untuk menambahkan penjelasan hasil model. Hasil penelitian menunjukkan proses manajemen pengetahuan berpengaruh positif terhadap kapabilitas dinamis., kapabilitas dinamis berpengaruh positif terhadap kinerja. Hasil studi menunjukkan bahwa hipotesa proses manajemen pengetahuan berpengaruh positif terhadap kinerja tidak didukung. Hal ini berarti kapabilitas dinamis memediasi penuh hubungan antara manajemen pengetahuan dan kinerja. Habitat belajar memiliki efek positif terhadap proses manajemen pengetahuan. Habitat belajar berpengaruh positif terhadap keterampilan tipe-T. Hipotesa mengenai hubungan antara keterampilan tipe-T dan proses manajemen pengetahuan tidak didukung. Sementara itu hasil studi mendukung hipotesa keterampilan tipe-T memiliki efek positif terhadap kapabilitas dinamis. Hubungan antara variabel-variabel yang dihasilkan dari studi ini diberi nama “Knowledge-based Dynamic Capability and Performance Model.” iv Dengan strategi produksi progresif, PT.DI memperoleh pengetahuan untuk sertifikasi produk CN-235 dari co-design & co-manufacturing dengan CASA. Namun, karena dampak krisis moneter pada tahun 1998, beberapa elit profesional (insinyur terkemuka) meninggalkan perusahaan, yang berarti bahwa pengetahuan untuk sertifikasi juga meninggalkan perusahaan. Hal ini meninggalkan 'beban' untuk produksi N219, di mana kemampuan sertifikasi yang lebih rendah saat ini menjadi masalah nyata PT.DI. Ini, sekali lagi mendukung argumen bahwa kapabilitas dinamis dibangun di atas manajemen pengetahuan yang efektif. Teknologi Informasi adalah elemen pendukung sebagai bagian dari kegiatan operasi / produksi dan berbagi pengetahuan. Beberapa dukungan teknologi informasi belum terintegrasi. Karyawan berketerampilan tipe-T menjadi kebutuhan alami organisasi, karena PT.DI intensif berkolaborasi dengan mitra eksternal, baik itu pelanggan, pemasok, atau kegiatan desain-bersama / produksi bersama. Sementara profil karyawan didominasi oleh tenaga kerja lanjut usia yang sangat terspesialisasi, model hasil penelitian menunjukkan karyawan berketerampilan tipe-T juga diperlukan untuk meningkatkan kapabilitas dinamis. Temuan ini juga menunjukkan, karyawan berketerampilan tipe-T dapat difasilitasi melalui habitat belajar yang kondusif / subur. Pentingnya transfer pengetahuan melalui sosialisasi langsung dengan mitra telah difasilitasi dengan mengirimkan ahli PT.DI ke pabrik mitra dan sebaliknya. Kodifikasi pengetahuan menjadi kewajiban untuk mendapatkan sertifikasi. PT.DI telah menjalankan kapabilitas dinamisnya dalam merestrukturisasi dan atau mengkonfigurasi ulang internal misalnya: beasiswa ke TU Delft, Aachen, serta magang ke produsen lainnya (Boeing, Airbus, Pemerintah, Militer, dll); membangun bengkel pesawat; membangun industri pendukung (logam, mecaf, ralin, karet); pendirian Universal Maintenance Center (UMC). Membandingkan kinerja PT.DI dengan Embraer mengantarkan pada kesimpulan agar PT.DI membangun bentuk kemitraan yang lebih strategis. Untuk menarik mitra dalam bisnis yang lebih strategis, PT.DI harus meningkatkan kapabilitasnya baik kapabilitas teknis maupun kapabilitas dinamis yang berbasis pengetahuan yang lebih kaya. Ini berarti PT.DI diharapkan berhasil implementasi proses manajemen pengetahuan yang efektif untuk memperkaya basis pengetahuannya, untuk memperbarui pengetahuan yang relevan untuk bisnisnya. Karena pada akhirnya, bisnis harus menciptakan nilai, baik finansial maupun non finansial. PT.DI diharapkan tidak hanya menguasai teknologi tinggi kedirgantaraan, tetapi juga menghasilkan keuntungan yang berkelanjutan dalam jangka panjang.