COVER Muhamad Ghani Arrasyd
Terbatas  
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Muhamad Ghani Arrasyd
Terbatas  
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Muhamad Ghani Arrasyd
Terbatas  
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Muhamad Ghani Arrasyd
Terbatas  
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Muhamad Ghani Arrasyd
Terbatas  
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Muhamad Ghani Arrasyd
Terbatas  
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Muhamad Ghani Arrasyd
Terbatas  
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  
» Gedung UPT Perpustakaan
Magnetotellurik (MT) merupakan salah satu metode geofisika yang memanfaatkan
gelombang elektromagnetik (EM) alam untuk mengetahui distribusi resistivitas di
bawah permukaan bumi. Untuk mengetahui informasi yang terkandung dalam data
tersebut perlu dilakukan pemodelan, salah satu caranya yakni dengan metode
inversi. Inversi data MT 1-D merupakan metode inversi non-linier. Permasalahan
dari inversi non-linier yakni linearitas sehingga penyelesaian dengan metode
pendekaan linier dianggap kurang memadai. Untuk itu perlu diterapkan metode
inversi dengan pendekatan secara global.
Algoritma symbiosis organisms search (SOS) merupakan algoritma optimisasi
berbasis populasi yang meniru usaha bertahan hidup organisme di dalam suatu
ekosistem. Interaksi antar organisme dalam bertahan hidup tersebut meliputi
simbiosis mutualisme, komensalisme, serta parasitisme. SOS termasuk salah satu
metode penyelesaian inversi dengan pendekatan global. Dalam persoalan inversi,
model yang bertahan merepresentasikan solusi optimum dalam ruang pencarian.
Algoritma ini memiliki keseimbangan antara kapasitas eksplorasi dan eksploitasi
ruang pencarian yang baik. Algoritma SOS akan diaplikasikan untuk memodelkan
data magnetotellurik (MT) menjadi model bumi berlapis (1-D). Aplikasi algoritma
SOS dalam pemodelan 1-D dilakukan terhadap data sintetik dan beberapa data
lapangan. Inversi data sintetik menunjukkan hasil yang memuaskan baik dari segi
kesesuaian data maupun dalam kemampuan memperoleh kembali model
sintetiknya. Aplikasi terhadap data lapangan memberikan profil dengan pola
resistivitas yang sama untuk kedua kasus jumlah lapisan yang berbeda.
Perpustakaan Digital ITB