digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK I Komang Sena Aji Buwana
Terbatas Irwan Sofiyan
» ITB

COVER I Komang Sena Aji Buwana
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 I Komang Sena Aji Buwana
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 I Komang Sena Aji Buwana
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 I Komang Sena Aji Buwana
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 I Komang Sena Aji Buwana
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 I Komang Sena Aji Buwana
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA I Komang Sena Aji Buwana
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

Pelabuhan Dwikora merupakan suatu pelabuhan sungai yang terletak di Kota Pontianak, Kalimantan Barat. Pelabuhan tersebut memiliki alur pelayaran yang melewati Sungai Kapuas Kecil. Besarnya laju sedimentasi di sungai terutama di daerah muara menyebabkan kapal-kapal besar sulit untuk masuk ke daerah pelabuhan. Perlu dilakukan pengerukan pemeliharaan (maintenance dredging) pada alur pelayaran dengan jadwal yang paling optimal sehingga dapat menghemat biaya. Sedimentasi pada alur pelayaran dalam Sungai Kapuas Kecil dapat disimulasikan dengan pemodelan numerik hidrodinamika dan sedimentasi pada sungai. Pengembangan model numerik dilakukan dengan metode beda hingga dalam satu dimensi. Model hidrodinamika dikembangkan dari persamaan kontinuitas dan persamaan momentum gelombang panjang. Model sedimentasi dikembangkan dari persamaan transpor sedimen suspended-load. Model yang dibuat divalidasi dengan persamaan analitik hidrodinamika dan sedimentasi. Setelah itu, pembuatan model akan terus dioptimasi sampai menghasilkan persentase galat terkecil dan di bawah 10%. Aplikasi pemodelan dari model yang telah dibuat akan menggunakan data fisik pada Muara Sungai Kapuas Kecil sebagai data masukan model. Data fisik yang dikumpulkan, yaitu data komponen pasang surut, data elevasi penting pasang surut, data arus sungai, data kedalaman sungai, data konsentrasi sedimen tersuspensi, dan data massa jenis dan komposisi sampel sedimen. Dengan dilakukan aplikasi pemodelan pada daerah muara sungai selama satu bulan simulasi, didapatkan persebaran konsentrasi sedimen tersuspensi dari 430 mg/L di hulu sampai 628,64 mg/L di muara. Selanjutnya didapatkan laju penambahan ketebalan sedimen, nilainya dari 0,16 m/bulan di hulu sampai 0,23 m/bulan di muara. Dengan diketahuinya elevasi layak alur pelayaran pada Pelabuhan Dwikora, maka dapat dihitung frekuensi pengerukan akibat penambahan ketebalan sedimen sebesar 35 bulan di hulu sampai 3 bulan di muara. Dengan demikian, frekuensi pengerukan dapat dikelompokkan berdasarkan panjang rencana pengerukan agar menghasilkan jadwal pemeliharaan pengerukan yang optimal.