digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Menteri BUMN, Rini Soemarno, menyatakan bahwa orang-orang dengan latar belakang militer / polisi diprioritaskan menjadi komisaris di sektor bisnis yang memiliki potensi konflik tinggi, seperti sektor pertambangan batubara. Keberadaan mereka bisa menjadi solusi untuk masalah sosial seperti pembebasan lahan dan premanisme. Alasan di balik strategi ini terkait dengan efisiensi biaya, dan kedepannya akan memengaruhi kinerja dan nilai perusahaan; dan nilai perusahaan adalah tujuan utama dari dewan komisaris. Karena adanya penelitian yang menyatakan bahwa return on equity (ROE) memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan, dan ROE dapat menjelaskan kinerja perusahaan berdasarkan DuPont Identity, penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi pengaruh penunjukan komisaris dengan latar belakang militer/polisi pada nilai dan kinerja perusahaan, bagaimana beberapa kinerja kunci mempengaruhi nilai perusahaan sebelum dan sesudah penunjukan, dan apa yang terjadi setelah perusahaan tambang terpilih menunjuk komisioner dengan latar belakang militer / polisi. Nilai perusahaan diukur oleh Tobin’s Q dan kinerja perusahaan diukur dengan net profit margin (NPM), total assets turnover (TATO), dan equity multiplier (EM); karena ketiga rasio tersebut menjelaskan kinerja kunci perusahaan berdasarkan DuPont Identity. Penelitian ini menggunakan purposive sampling pada perusahaan pertambangan batubara Indonesia yang terdaftar di BEI yang dikategorikan dalam Jakarta Stock Industrial Classification (JASICA) dengan beberapa kriteria yang menghasilkan 4 perusahaan yang memenuhi kriteria. Data keuangan dikumpulkan dari Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Direktori Pasar Modal Indonesia (ICMD) tahun 2006 - 2016. Data keuangan tiga tahun sebelum dan sesudah pengangkatan komisaris dianalisis dengan menggunakan uji beda dan regresi linier berganda sebagai metode analisis utama. Hasil penelitian: 1) Tidak ada perbedaan signifikan antara Tobin’s Q setelah penunjukan komisaris; 2) Ada perubahan pengaruh kinerja terhadap nilai perusahaan: sebelum penunjukan komisaris, tidak ada variabel bebas yang memili pengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Setelah penunjukan, NPM memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. NPM, TATO, dan EM secara bersamaan memiliki efek signifikan positif sebelum maupun setelah penunjukan. 4) Tidak ada perbedaan yang signifikan pada Tobin’s Q setelah penunjukan komisaris disebabkan oleh tidak adanya iv perbedaan signifikan yang ditemukan pada NPM setelah penunjukan komisaris, padahal hanya variabel tersebut yang memiliki pengaruh signifikan pada Tobin’s Q dalam model regresi setelah penjukan komisaris. Meskipun ada perbedaan yang signifikan pada EM, variabel tersebut tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan pada model regresi setelah penunjukan komisaris. Kata kunci: dewan komisaris, nilai perusahaan, profitabilitas, pertambangan batubara, DuPont Identity.