digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Indonesia adalah salah satu negara terbesar didunia yang memiliki jumlah penduduk terbanyak di dunia. Bedasarkan Badan Perancangan Pembangunan Nasional (BAPPENAS), jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2018 adalah 265 juta. Dengan jumlah penduduk yang besar di Indonesia, itu membuat Indonesia memiliki tingkat konsumsi yang besar, termasuk kepada tingkat konsumsi sandang atau pakaian. Sandang atau pakaian adalah kebutuhan primer dari setiap manusia. Sehingga dengan banyaknya jumlah penduduk ini, kebutuhan akan pakaian akan meningkat. Meningkatnya kebutuhan akan pakaian, menjadi peluang besar dalam menjalankan bisnis fesyen. Saat ini industri kreatif di Indonesia sedang mengalami perkembangan yang pesat, salah satunya adalah di industri fesyen. Badan Ekonomi Kreatif (BEKRAF) menyatakan jika Indonesia akan menjadi salah satu pusat mode dunia pada tahun 2025. Untuk bisa bersaing dan bertahan di industri yang padat ini, dibutuhkan kriteria produk yang unggul secara fisik maupun non fisik. Selain itu, mampu memahami perilaku konsumen akan sebuah produk sangat dibutuhkan untuk dapat bersaing di industri fesyen ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap perilaku konsumen terhadap pembelian orang Indonesia terutama di Bandung, Jakarta, Malang, dan Surabaya terhadap merek fesyen lokal. Untuk memiliki strategi yang lebih baik dalam kegiatan pemasaran, akan sangat membantu untuk pemilik brand lokal memahami lebih baik mengenai perilaku konsumen akan merek fesyen lokal. Output dari penelitian ini digunakan untuk merekomendasikan strategi pemasaran yang tepat untuk UKM merek fesyen lokal Indonesia, terutama terhadap merek LOOKOUT INDONESIA. Penelitian ini diperoleh melalui kuisioner yang disebarkan secara online dengan 206 respondent berusia 17-35 tahun yang berdomisili di Bandung, Jakarta, Malang, dan Surabaya. Data ini telah melewati lima uji asumsi klasik kemudia dianalisis dengan regresi linear berganda untuk mengetahui adanya hubungan yang mempengaruhi antara perilaku konsumen terhadap merek fesyen lokal kepada minat beli. Serta, telah dilakukannya uji analisis cluster untuk mengetahui adanya perbedaan perilaku konsumen terhadap merek fesyen lokal di setiap daerah di Bandung, Jakarta, Malang, dan Surabaya