2017_DR_PP_LATRI_RAHMAH_1-COVER.pdf
Terbatas agus slamet
» ITB
Terbatas agus slamet
» ITB
Rotavirus merupakan virus penyebab utama gastroenteritis pada anak dan balita.
Rotavirus dikelompokkan sebagai virus dari family Reoviridae, tidak memiliki
envelope dengan materi genetik dsRNA. Sebanyak 11 dsRNA mengkode 6
protein struktural dan 6 protein nonstruktural. Protein struktural dari Rotavirus
tersusun atas tiga lapisan, yaitu inti, dalam, dan luar. Lapisan inti tersusun atas
120 molekul protein VP2 dan sebagian kecil VP1 dan VP3. Lapisan dalam
tersusun atas 780 molekul protein VP6 yang membentuk trimer. Lapisan paling
luar tersusun atas VP4 dan VP7.
Penelitian ini telah berhasil mengisolasi nukleotida pengkode protein penyusun
triple layered Human Rotavirus strain RV4 yaitu VP2 (inti), VP6 (dalam), dan
VP7 (luar) berhasil diisolasi dari Rotavirus RV4. VP2 (VP2LRV4) berhasil
diisolasi dengan ukuran urutan pengkode (CDS) sebesar 2673 pb, VP6
(VP6LRV4) sebesar 1194 pb, dan VP7 (VP7LRV4) sebesar 981 pb. VP2LRV4
kemudian dikloning ke dalam vektor ekspresi sel mamalia yaitu pcDNA 3.1/CTGFP-
TOPO sedangkan VP6LRV4 serta VP7LRV4 dikloning ke dalam vektor
ekspresi pEF6/V5-His-TOPO.
VP2LRV4, VP6LRV4, dan VP7LRV4 kemudian dianalisis urutan nukleotida dan
asam amino hasil deduksi. Hasil BLAST menunjukkan bahwa VP2LRV4
memiliki kemiripan 99% dengan VP2 dari Rotavirus manusia G1P(8) yang ada
di GenBank(gb|KC579893.1), VP6LRV4 memiliki kemiripan 98% dengan VP6
dari Rotavirus manusia G1P(8) yang ada di GenBank(gb|JN 258848.1) dan
VP7LRV4 memiliki kemiripan 99% dengan VP7 dari Rotavirus manusia G1P(8)
yang ada di GenBank(dbj|AB971568.1).
Karakterisasi struktur protein (prediksi) dari VP2LRV4 menunjukkan domain
yang diprediksi berperan dalam pembentukan struktur dimer pada VP2.
VP6LRV4 menunjukkan struktur domain dan residu yang diprediksi berperan
dalam pembentukan trimer pada VP6 yaitu residu domain ß (residu 1-150),
domain H (residu 151-331) dan residu His-153. VP6LRV4 memiliki residu
Leu65, 70, dan 71 yang diprediksi merupakan asam amino yang dapat berinteraksi
dengan VP2 untuk membentuk Double Layer Particle (DLP). Residu penting
ii
lainnya pada VP6LRV4 yaitu Pro-279 dan Thr-281 yang diprediksi dapat
berinteraksi dengan residu Pro-313 pada VP7LRV4.
Analisis epitop juga dilakukan pada VP2LRV4, VP6LRV4, dan VP7LRV4. Asam
amino “SLISGMWLL” pada VP2LRV4 diprediksi dikenali oleh CD8+ sel T.
Asam amino “FQLMRPPNM” pada VP6LRV4 diprediksi dikenali oleh CD4+ sel
T dan “TLLANVTAV” diprediksi dikenali oleh CD8+ sel T. Urutan asam amino
VP7LRV4 yaitu “PTTNPQTERMMRVNWKKWWQV” diprediksi dikenali oleh
sel B.
Vektor ekspresi pcDNA/VP2, pEF/VP6, dan pEF/VP7 kemudian ditransfeksi dan
di ko-transfeksi ke dalam sel mamalia (Vero). Analisis transkripsi diuji dengan
RT-PCR dan ekspresi protein diuji dengan immunofluorescence Assay (IF).
Ekspresi mRNA VP2 ditunjukkan dengan adanya larik dengan ukuran ±2690 pb
pada hari ke-3 paska transfeksi sedangkan VP6 dan VP7 menunjukkan larik
dengan ukuran yang sesuai pada hari ke-1 paska transfeksi. Hasil ko-transfeksi
menunjukkan adanya ekspresi mRNA VP2 pada hari ke-4 paska ko-transfeksi.
Ekspresi mRNA VP6 dan VP7 terdapat pada hari ke-3 hingga hari ke-5 paska kotransfeksi.
Ekspresi protein VP6 dan VP7 ditandai dengan pendaran fluoresensi pada
transfektan pada hari ke-1 hingga hari ke-5 paska transfeksi dan hari ke-3 hingga
hari ke-5 paska ko-transfeksi. Analisis dengan TEM menunjukkan adanya partikel
dengan ukuran ±80nm namun belum dapat dipastikan terbentuk VLP monolayer,
DLP, atau TLP.