digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2016_TS_PP_KARTIKA_APRILIA_PUTRI_1-COVER.pdf
Terbatas agus slamet
» ITB

Budidaya jambu air madu (Syzygium samarangense) merupakan salah satu sumber mata pencaharian di Sumatera Utara khususnya di Kabupaten Langkat. Namun, kendala yang dihadapi saat panen adalah infestasi lalat buah yang dapat menurunkan nilai ekonomi. Pengetahuan tentang lalat buah yang ada pada kebun jambu air madu di Kabupaten Langkat Sumatera Utara masih kurang. Tujuan dari penelitian ini ingin mengetahui kehadiran lalat buah, keragaman serta pola dispersi lalat buah di kebun jambu air madu S. samarangense. Penelitian dilakukan pada bulan Desember 2015 sampai bulan Februari 2016 pada Kebun Jambu Air madu di Kabupaten Langkat Sumatera Utara. Koleksi sampel lalat buah diambil dari perangkap yang diberi senyawa methyl eugenol sebanyak 0,25 ml sebagai atraktan. Lalat buah dikumpulkan ke dalam botol berisi alkohol 70 % untuk identifikasi. Koleksi sampel lalat buah dari buah yang terinfestasi didapat dari tiga puluh kilogram jambu air madu yang dikumpulkan dari lapangan (secara purposive sampling) dan dibawa ke laboratorium, disimpan didalam bak selama 7 sampai 10 hari sampai menjadi pupa. Semua pupa yang di dapat dimasukkan ke dalam tabung plastik dan ditunggu sampai muncul lalat dewasa. Lalat buah dewasa kemudian dikumpulkan ke dalam botol berisi alkohol 70 % untuk identifikasi lebih lanjut dengan melihat karakter morfologi seperti bentuk pola T abdomen, sayap, bentuk thoraks, panjang sel dm dan panjang aedeagus. Analisis data menggunakan metode statistik ANOVA SPSS versi 20 dan menentukan pola kehadiran dan persebaran menggunakan metode indeks dispesi Morisita. Hasil koleksi sampel lalat buah dari perangkap ditemukan empat spesies lalat buah yaitu B. carambolae, B. papayae, B. dorsalis dan B. umbrosa. Jumlah individu B. carambolae sebanyak 670 individu, B. papayae sebanyak 56 individu, B. dorsalis sebanyak 31 individu dan B. umbrosa sebanyak 115 individu. Dari 30 kilogram jambu air madu ditemukan 427 pupa yang terdiri dari 250 pupa yang muncul sebagai lalat buah, 20 pupa muncul sebagai parasitoid dan 157 pupa tidak menetas. Berdasarkan karakter morfologi ada empat spesies lalat buah Bactrocera sp. dari infestasi buah yaitu B. albistrigata sebanyak 50 individu, B. dorsalis sebanyak 56 individu, B. papayae sebanyak 73 individu dan B. carambolae sebanyak 71 individu. Pengukuran panjang sel dm dan panjang aedeagus bervariasi antar spesies. Panjang aedeagus dan sel dm pada B. dorsalis yaitu 2,79 ± 0,19 mm dan 2,27 ± 0,28 mm, B. papayae yaitu 3,1 ± 0,17 mm dan 2,38 ± 0,3 mm, B. carambolae yaitu 2,33 ± 0,22 dan 1,9 ± 0,26 mm. Kehadiran lalat buah pada buah dan perangkap dapat dilihat dari hasil identifikasi dimana pada buah jambu air ditemukan empat spesies lalat buah (B. albistrigata, B. carambolae, B. papayae dan B. dorsalis) dan pada perangkap ditemukan empat spesies lalat buah (B. umbrosa, B. carambolae, B. papayae dan B. dorsalis ). Persebaran lalat buah di kebun jambu air madu dilihat dari hasil penangkapan lalat buah dari perangkap. Masing – masing spesies yang didapat menunjukkan pola dispersi mengelompok. Selain lalat buah juga ditemukan parasitoid dari buah yang terinfestasi. Parasitoid merupakan musuh alami dari lalat buah yang menyerang lalat buah pada fase telur dan larva. Ditemukan tiga spesies parasitoid lalat buah yaitu Fopius vandenboschi sebanyak 5 individu, Psyttalia sp. sebanyak 11 individu, dan Diachasmimorpha longicaudata sebanyak 4 spesies.