digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2016_DR_PP_ISMA_KURNIATANTY_1-COVER.pdf
Terbatas agus slamet
» ITB

Kanker payudara mempunyai prevalensi yang cukup tinggi. American Cancer Society memperkirakan pada tahun 2015 akan terjadi 231.840 kasus baru kanker payudara invasif dan 60.290 kasus baru kanker payudara non invasif. Terapi alternatif yang sudah dilakukan saat ini adalah menggunakan sumber-sumber baru dari alam, diantaranya dengan pemanfaatan makroalga, termasuk alga coklat. Alga cokelat merupakan salah satu alga yang mengandung senyawa-senyawa bioaktif yang berpotensi untuk dikembangkan menjadi antikanker. Penelitian-penelitian menunjukkan golongan polisalarida mempunyai kemampuan antikanker. Namun senyawa-senyawa aktif yang bersifat semipolar dan polar dari alga cokelat Indonesia belum banyak dikaji, sehingga aktivitas antikanker senyawa-senyawa ini perlu diuji. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan penapisan spesies alga cokelat yang memiliki senyawa aktif yang berpotensi antikanker, membuktikan senyawa aktif fraksi semipolar dan non polar dapat menghambat proliferasi, menyebabkan nekrosis dan apoptosis pada lini sel kanker payudara dan mengidentifikasi senyawa aktif penyebab nekrosis dan/atau apoptosis lini sel kanker payudara, serta kemungkinan peran senyawa aktif dalam proses apoptosis. Penelitian ini dilakukan dalam 2 tahap yaitu: Tahap 1: melakukan penapisan ekstrak berbagai jenis spesies alga cokelat yang berpotensi sebagai antikanker dengan metode Brine shrimp lethality test (BSLT) menggunakan larva Artemia salina. Ekstraksi dilakukan dengan menggunakan pelarut non polar (n-heksana) dan pelarut semipolar (etilasetat). Ekstrak yang mempunyai nilai LC50 terendah dipilih, untuk uji selanjutnya (ekstrakaktif). Tahap kedua adalah melakukan fraksinasi ekstrak alga cokelat aktif menggunakan metode kromatografi vakum cair (KVC) untuk memisahkan senyawa-senyawa pada ekstrak. Fraksi kemudian diuji aktivitas sitotoksikdan apoptosis pada lini sel kanker payudara T47D dan MCF-7. Uji pengaruh fraksi ekstrak alga cokelat terhadap proliferasi lini sel kanker payudara T47D dan MCF-7 dilakukan dengan metode MTT assay dan pengaruh fraksi ekstrak alga cokelat dalam menginduksi apoptosis dilakukan dengan flowcytometry (pewarnaanAnnexin-PI). 3 Lima spesies alga cokelat yang diperoleh dari Pantai Santolo, Pameungpeuk, Garut yaitu Sargassum sp., S. duplicatum, S. myriocystum, Turbinaria ornata dan T. decurrens (hasil identifikasi Puslit Oseanografi LIPI) dicuci, dikeringkan, digiling dan diekstrak dengan n-heksana dan etil asetat. Toksisitas masing-masing ekstrak dengan berbagai konsentrasi diuji dengan Brine Shrimp Letality Test (BSLT). Tiga spesies alga cokelat yang mempunyai LC50 terendah yaitu T. ornata (103,3?g/ml), T. decurens (216.12 ?g/ml) dan S. myriocystum (275, 28 ?g/ml) dipilih untuk uji selanjutnya. Hasil penelitian tahap dua didapatkan 15 fraksi dari ekstrak ketiga spesies terpilih (S. myriocystum T.ornata, dan T. decurrens) yang kemudian diuji sitotoksisitas pada lini sel kanker payudara T47D dan MCF-7. Uji sitotoksisitas didapatkan IC50terendah adalah fraksi 7 (T. ornata; 86, 763 ?g/ml), fraksi 4 (T. decurrens; 33,713 ?g/ml dan fraksi 6 (S. myriocystum; 47.578 ?g/ml) pada sel T47D dan fraksi 4 (T. ornata; 86,768 ?g/ml), fraksi 6 (T. decurrens; 92.099 ?g/ml dan fraksi 5 (S. myriocystum; 133, 76 ?g/ml) pada sel MCF-7. Fraksi 7 (T. ornata; 86, 763 ?g/ml) mampu menginduksi apoptosis dengan prosentase sel yang mengalami apoptosis sebesar 78, 37%. Hal ini menunjukkan bahwa fraksi TO7 mampu menghambat proliferasi sel dan menginduksi apoptosis. Fraksi TO7 mengandung triakontana yang kemungkinan berperan dalam induksi apoptosis