Vitrifikasi merupakan salah satu metode kriopreservasi yang dapat digunakan pada sperma. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek plasma semen terhadap recovery rate sperma, efektifitas krioprotektan dan distribusi ion Ca2+ intraseluler pasca vitrifikasi. Sampel pada penelitian ini adalah ejakulat yang berasal dari 24 orang donor dengan konsentrasi sperma diatas 20 juta/ml, nilai persentase motilitas progresif dan viabilitas diatas 50%. Pada Percobaan I, sampel dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu ejakulat yang masih lengkap dengan plasma semen dan ejakulat yang telah dipisahkan dari plasma semen. Medium vitrifikasi yang digunakan adalah EBSS yang mengandung sukrosa 0.25 M, human albumin serum (HAS) 1 % dan ethilen glikol (EG) 36.25%. Sampel yang telah ditambah medium vitrifikasi di equilibrasi selama 10 menit kemudian dikemas di dalam straw 0.25 ml dan langsung dipaparkan ke dalam nitrogen cair. Evaluasi dilakukan dengan melakukan warming setelah 24 jam penyimpanan. Hasil menunjukkan bahwa sampel ejakulat tanpa plasma semen menunjukkan recovery rate kualitas sperma yang lebih rendah dibandingkan dengan sampel menggunakan plasma. Pada Percobaan II, digunakan sampel tanpa plasma semen yang ditambahkan ke dalam medium EBBS + sukrosa 0.25 M + HAS 1 % yang ditambahkan EG dengan konsentrasi yang berbeda (36,25%; 18,25%; 9,12%; 4,56%; 1,14% dan 0,57%). Hasil menunjukkan bahwa recovery rate sperma tertinggi setelah warming adalah yang divitrifikasi dalam medium yang mengandung EG dengan konsentrasi terendah. Pada Percobaan III, digunakan sampel tanpa plasma semen yang dibagi menjadi 3 kelompok berdasarkan pemakaian medium: a) EBBS yang mengandung sukrosa 0.25 M + HAS 1 % + EG 0.57%, b) EBSS yang mengandung sukrosa 0.25 M + HAS 1 %, c) EBSS tanpa krioprotektan. Hasil menunjukkan bahwa recovery rate kualitas sperma tertinggi pada kelompok yang divitrifikasi pada EBSS + sukrosa 0.25 M + HAS 1 % (b) dan secara statistik tidak berbeda nyata dibandingkan dengan kelompok lainnya (p<0.05). Pada Percobaan IV, dilihat distribusi ion Ca2+ intraseluler pada sperma pasca vitrifikasi dengan menggunakan Ca2+Fluoro-3 sebagai indikator. Hasil percobaan menunjukkan bahwa, pada sperma motil, konsentrasi ion Ca2+ tersebar di seluruh kepala, sedangkan pada sperma immotil terakumulasi di bagian posterior kepala dan di bagian anterior midpiece sperma.