digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2019_TA_PP_FITRIANAWATI_1-COVER.pdf
PUBLIC Open In Flipbook Lili Sawaludin Mulyadi

2019_TA_PP_FITRIANAWATI_1-BAB_1.pdf
Terbatas  Lili Sawaludin Mulyadi
» Gedung UPT Perpustakaan

2019_TA_PP_FITRIANAWATI_1-BAB_2.pdf
Terbatas  Lili Sawaludin Mulyadi
» Gedung UPT Perpustakaan

2019_TA_PP_FITRIANAWATI_1-BAB_3.pdf
Terbatas  Lili Sawaludin Mulyadi
» Gedung UPT Perpustakaan

2019_TA_PP_FITRIANAWATI_1-BAB_4.pdf
Terbatas  Lili Sawaludin Mulyadi
» Gedung UPT Perpustakaan

2019_TA_PP_FITRIANAWATI_1-BAB_5.pdf
Terbatas  Lili Sawaludin Mulyadi
» Gedung UPT Perpustakaan


Air merupakan kebutuhan pokok manusia yang harus dipenuhi setiap hari. Untuk memenuhi kebutuhan air, manusia mengembangkan teknologi pengolahan air dari berbagai sumber agar dapat dikonsumsi dan digunakan dalam kegiatan sehari-hari. Pengolahan air memiliki tiga tujuan yaitu meningkatkan estetika dari air agar dapat diterima oleh konsumen, menghilangkan senyawa toksik serta menghilangkan atau menon-aktifkan organisme patogen yang ada di dalam air. Salah satu bentuk pengolahan air agar layak untuk dikonsumsi oleh manusia adalah klorinasi. Klorinasi merupakan proses pembubuhan senyawa klor ke dalam air yang akan di olah. Senyawa klor memiliki kemampuan untuk membunuh bakteri dan juga bersifat sebagai oksidator yang dapat mengoksidasi zat organik dan anorganik. Senyawa klor yang biasa digunakan untuk proses klorinasi terdapat dalam bentuk padat, cair dan gas. Pada penelitian ini akan dibandingkan efektivitas 4 jenis senyawa klor dengan 3 variasi dosis chlorine. Senyawa klor yang digunakan dalam penelitian yaitu Kalsium hipoklorit [Ca(OCl)2], Sodium hipoklorit (NaOCl), Trichloroisocyanuric Acid (TCCA) dan Chlorine dioxide (ClO2). Parameter yang digunakan sebagai pembanding adalah efisiensi penyisihan kekeruhan, zat organik dan bakteri; dosis dan biaya yang dibutuhkan; serta nilai Daya Pengikat Chlor (DPC) dari masing – masing senyawa klor. Sampel air yang digunakan diambil dari tiga sumber yaitu intake Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM), air sungai di Dago Pojok serta air sumur umum di Dago Pojok. Berdasarkan hasil yang diperoleh dari penelitian ini, ClO2 memberikan hasil terbaik dengan efisiensi penyisihan kekeruhan mencapai 97%, zat organik mencapai 90% dan bakteri 100% dengan waktu detensi yang digunakan 30 menit. Kelebihan dari penggunaan ClO2 dalam pengolahan air adalah sisa klor yang dihasilkan cenderung lebih stabil dalam rentang sisa klor aman dalam air yaitu 0,2 – 0,5 mg/l.