Proyek hemat energi menggunakan teknologi alternatif, bahan bakar dan sistem manajemen
untuk mengurangi panas dan konsumsi listrik. Proyek pasokan energi baru dan terbarukan
menghasilkan panas dan listrik menggunakan sumber energi yang dibuat dalam periode waktu
yang singkat. Kenaikan fenomena ini menjadi menonjol dalam masyarakat modern telah
didorong oleh dampak lingkungan mereka yang rendah dibandingkan dengan alternatif
berbahan bakar fosil. Namun, ketika mereka matang, teknologi energi yang efisien dan energi
baru terbarukan harus menunjukkan tidak hanya manfaat lingkungan mereka tetapi juga daya
saing ekonomi mereka. Studi ini berkonsentrasi pada analisis proyek investasi dengan
menggunakan pendekatan yang memperhitungkan karakteristik ekonomi, lingkungan, dan
energi yang unik dari teknologi yang terbarukan dan hemat energi.
Permintaan global untuk proyek pasokan energi dan efisiensi tidak pernah lebih besar. Antara
2012 dan 2025, permintaan energi primer dan listrik diperkirakan masing-masing meningkat
75%, terutama di negara-negara berkembang, sementara di negara maju, perkembangan energi
berkelanjutan ke teknologi hemat energi dan rendah karbon diproyeksikan akan terus berlanjut.
Tren-tren ini didorong oleh banyak faktor yang sebagian besar tak terhindarkan: populasi global
yang tumbuh, meningkatnya kemakmuran, ketidakpastian harga bahan bakar fosil, keamanan
kekhawatiran pasokan dan peningkatan kebijakan untuk memerangi emisi gas rumah kaca
(GHG) serta pemanasan global.
Indonesia melalui PERTAMINA telah berpengalaman dalam sumber energi baru dan
terbarukan seperti tenaga angin, fotovoltaik surya, panas bumi, dan pembangkit listrik tenaga
air. Masing-masing dari banyak proyek efisiensi energi dan pasokan yang akan terdiri dari
investasi ini harus diidentifikasi, diringkas, dimodelkan, dan dinilai secara ekonomis sebelum
dapat dibiayai dan diimplementasikan. Dalam studi ini, kami mengambil gambaran singkat
untuk merencanakan pembangunan lapangan surya PV dengan kapasitas 50 MW, tujuan
investasi proyek ini adalah untuk memenuhi peraturan pemerintah menurut bauran energi
primer dari NRE sekitar 23% pada tahun 2025
Perpustakaan Digital ITB