COVER QURROTA A’YUN NIM : 11614007
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 QURROTA A’YUN NIM : 11614007
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 QURROTA A’YUN NIM : 11614007
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 QURROTA A’YUN NIM : 11614007
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 QURROTA A’YUN NIM : 11614007
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 QURROTA A’YUN NIM : 11614007
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 6 QURROTA A’YUN NIM : 11614007
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 7 QURROTA A’YUN NIM : 11614007
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA QURROTA A’YUN NIM : 11614007
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
ISPA merupakan salah satu penyebab utama kunjungan pasien di Puskesmas (40%-60%) dan rumah
sakit (15%-30%). Faringitis merupakan peradangan dinding faring yang sebagian besar disebabkan
oleh virus (40%-60%), dan bakteri (5%-40%). Program pengendalian ISPA secara khusus bertujuan
untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian khususnya pada bayi dan anak balita, namun
angka kesakitan dan kematian masih tetap tinggi seperti yang telah dilaporkan berdasarkan hasil
Riskesdas tahun 2013. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan dua metode identifikasi
penyebab faringitis akut menggunakan Centor Criteria dan analisis gejala, tanda, dan komorbiditas,
mengevaluasi rasionalitas penggunaan antibiotik, mengidentifikasi dampak ketidakrasionalan,
serta melihat keterkaitan antara kepatuhan pasien dan hasil terapi pasien faringitis akut. Penelitian
ini dilakukan dengan metode observasional deskriptif yang melibatkan evaluasi penggunaan obat
rasional (POR), yang dilakukan secara retrospektif dan konkuren di Puskesmas Ciumbuleuit Kota
Bandung pada periode Maret-Juni 2018. Hasil identifikasi penyebab faringitis akut pada fase
retrospektif maupun konkuren menunjukkan tidak terdapat perbedaan bermakna pada metode
skor Centor Criteria dengan metode analisis gejala, tanda, dan komorbiditas (p= 0,830 dan p=
0,593). Pada fase retrospektif, sebanyak 59,55% pasien menerima terapi antibiotik namun rata-rata
27,7% pasien yang terindikasi memerlukan terapi antibiotik. Pada fase konkuren, rasionalitas
penggunaan antibiotik meliputi ketepatan indikasi (46,67%), ketepatan pemilihan obat (87,5%), dan
ketepatan dosis (100%), namun terjadi ketidaktepatan lama pemberian antibiotik hampir pada
seluruh pasien. Hasil outcome terapi menunjukkan bahwa pada 73,33% pasien mendapatkan hasil
terapi yang baik, dengan antibotik dan tanpa antibiotik. Kondisi pasien dengan gejala menetap
setelah menerima antibiotik diperkirakan karena faktor ketidakpatuhan pasien (26,67%).
Ketidakrasionalan penggunaan antibiotik dapat berdampak pada timbulnya resistensi bakteri
terhadap antibiotik serta meningkatnya risiko timbul efek samping pada pasien.
Perpustakaan Digital ITB