digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK - KHAIRUNNISA
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan

COVER - KHAIRUNNISA
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 - KHAIRUNNISA
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 - KHAIRUNNISA
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 - KHAIRUNNISA
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 - KHAIRUNNISA
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 - KHAIRUNNISA
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 6 - KHAIRUNNISA
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan

DAFTAR PUSTAKA - KHAIRUNNISA
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan

LAMPIRAN - KHAIRUNNISA
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan

Pertumbuhan sistem transportasi publik seperti Light Rail Transit (LRT) Jakarta menuntut pengendalian operasional yang semakin kompleks, terutama pada fase pengembangan LRT Jakarta Fase 1B. Dalam kondisi ini, peran mainline dispatcher sebagai pengatur lalu lintas di Operation Control Center (OCC) LRT Jakarta semakin kompleks sehingga rentan terhadap human error. Penelitian ini bertujuan menganalisis potensi human error pada mainline dispatcher serta merancang rekomendasi perbaikan untuk mengurangi risiko tersebut. Penelitian dilakukan dengan pendekatan Human Reliability Assessment (HRA) menggunakan metode Cognitive Reliability and Error Analysis Method (CREAM). Penelitian ini dimulai dengan penyusunan Hierarchical Task Analysis (HTA) berdasarkan hasil wawancara dengan dua orang mainline dispatcher, dokumen internal yang menjelaskan konsep operasional OCC LRT, serta penelitian terdahulu yang membahas tugas dispatcher. Melalui proses ini, teridentifikasi sebanyak 10 tugas dan 21 subtugas. Selanjutnya, kondisi kerja di OCC dievaluasi menggunakan kerangka Common Performance Conditions (CPC) melalui wawancara dengan supervisor. Lalu, dilakukan wawancara dengan dua orang mainline dispatcher mengenai tugas-tugas mainline dispatcher. Hasil dari proses ini digunakan untuk memetakan fungsi dan potensi kegagalan kognitif mainline dispatcher. Potensi kegagalan kognitif dihitung dan disesuaikan berdasarkan pengaruh CPC untuk memperoleh adjusted Cognitive Failure Probability (CFP). Hasil penelitian menunjukkan bahwa mode kontrol mainline dispatcher berada pada tingkat strategic, mencerminkan tingkat human error rendah. Potensi kegagalan kognitif yang teridentifikasi adalah tindakan tidak dilakukan (execution failure) sebanyak 8 tugas, diagnosis yang salah (interpretation failure) sebanyak 6 tugas, observasi tidak dilakukan (observation failure) sebanyak 6 tugas, tindakan salah (action of wrong type) sebanyak 5 tugas, rencana tidak memadai (inadequate plan) sebanyak 3 tugas, observasi objek yang salah (wrong object observed) sebanyak 2 tugas, dan kesalahan prioritas (priority error) sebanyak 1 tugas. Selain itu, rentang nilai risiko untuk tugas-tugas mainline dispatcher adalah 0,00008–0,125. Sebanyak 11 subtugas yang memiliki nilai risiko tertinggi diprioritaskan dalam penyusunan rekomendasi perbaikan. Rekomendasi perbaikan yang diajukan mencakup perancangan sistem (visual display dan logbook) dan program pelatihan.