ABSTRAK - KHAIRUNNISA
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
COVER - KHAIRUNNISA
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 - KHAIRUNNISA
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 - KHAIRUNNISA
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 - KHAIRUNNISA
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 - KHAIRUNNISA
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 - KHAIRUNNISA
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 6 - KHAIRUNNISA
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
DAFTAR PUSTAKA - KHAIRUNNISA
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
LAMPIRAN - KHAIRUNNISA
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Pertumbuhan sistem transportasi publik seperti Light Rail Transit (LRT) Jakarta menuntut
pengendalian operasional yang semakin kompleks, terutama pada fase pengembangan LRT
Jakarta Fase 1B. Dalam kondisi ini, peran mainline dispatcher sebagai pengatur lalu lintas di
Operation Control Center (OCC) LRT Jakarta semakin kompleks sehingga rentan terhadap
human error. Penelitian ini bertujuan menganalisis potensi human error pada mainline
dispatcher serta merancang rekomendasi perbaikan untuk mengurangi risiko tersebut.
Penelitian dilakukan dengan pendekatan Human Reliability Assessment (HRA) menggunakan
metode Cognitive Reliability and Error Analysis Method (CREAM). Penelitian ini dimulai
dengan penyusunan Hierarchical Task Analysis (HTA) berdasarkan hasil wawancara dengan dua
orang mainline dispatcher, dokumen internal yang menjelaskan konsep operasional OCC LRT,
serta penelitian terdahulu yang membahas tugas dispatcher. Melalui proses ini, teridentifikasi
sebanyak 10 tugas dan 21 subtugas. Selanjutnya, kondisi kerja di OCC dievaluasi menggunakan
kerangka Common Performance Conditions (CPC) melalui wawancara dengan supervisor. Lalu,
dilakukan wawancara dengan dua orang mainline dispatcher mengenai tugas-tugas mainline
dispatcher. Hasil dari proses ini digunakan untuk memetakan fungsi dan potensi kegagalan
kognitif mainline dispatcher. Potensi kegagalan kognitif dihitung dan disesuaikan berdasarkan
pengaruh CPC untuk memperoleh adjusted Cognitive Failure Probability (CFP).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa mode kontrol mainline dispatcher berada pada tingkat
strategic, mencerminkan tingkat human error rendah. Potensi kegagalan kognitif yang
teridentifikasi adalah tindakan tidak dilakukan (execution failure) sebanyak 8 tugas, diagnosis
yang salah (interpretation failure) sebanyak 6 tugas, observasi tidak dilakukan (observation
failure) sebanyak 6 tugas, tindakan salah (action of wrong type) sebanyak 5 tugas, rencana tidak
memadai (inadequate plan) sebanyak 3 tugas, observasi objek yang salah (wrong object
observed) sebanyak 2 tugas, dan kesalahan prioritas (priority error) sebanyak 1 tugas. Selain itu,
rentang nilai risiko untuk tugas-tugas mainline dispatcher adalah 0,00008–0,125. Sebanyak 11
subtugas yang memiliki nilai risiko tertinggi diprioritaskan dalam penyusunan rekomendasi
perbaikan. Rekomendasi perbaikan yang diajukan mencakup perancangan sistem (visual display
dan logbook) dan program pelatihan.
Perpustakaan Digital ITB