Perkembangan teknologi telah membawa perubahan besar terhadap cara bertransaksi. Saat ini,
pengguna dapat bertransaksi secara langsung dengan penyedia layanan melalui komputer,
telepon pintar atau gawai mereka tanpa harus bertatap muka. Terbukanya akses ini membuat
banyak penyedia layanan beralih dari konsep bisnis konvensional menjadi bisnis elektronik
atau lebih dikenal sebagai e-commerce. Besarnya populasi pengguna telepon pintar di
Indonesia selanjutnya membuka peluang lain bagi penyedia layanan untuk dapat menjangkau
pelanggan secara langsung melalui aplikasi yang terpasang pada telepon pintar. Bisnis ini
kemudian dikenal sebagai m-commerce. Hal ini tentunya merupakan peluang yang besar bagi
penyedia layanan untuk mengembangkan bisnisnya. Namun, seiring dengan semakin ketatnya
persaingan, penyedia layanan dituntut untuk mampu memberikan nilai yang dapat membuat
pelanggan setia terhadap produk dan jasa yang ditawarkan.
Customer loyalty atau kesetiaan pelanggan dalam konteks mobile travel agent (MTA) adalah
keputusan pengguna untuk kembali bertransaksi menggunakan aplikasi MTA yang sama.
Penelitian sebelumnya telah membuktikan bahwa kesetiaan pelanggan dipengaruhi oleh
beberapa faktor seperti customer satisfaction, trust dan commitment. Sementara, customer
satisfaction dan trust itu sendiri dipengaruhi oleh dimensi service quality. Pengembangan
model pada penelitian ini adalah dengan mengadaptasikan lima dimensi mobile service quality
(M-S-Qual) serta menambahkan faktor customer engagement dan commitment sebagai
pembentuk customer loyalty. Customer engagement dalam penelitian ini di refleksikan oleh
dua second-order dimension yang terdiri dari monetary experience dan utilitarian experience.
Penelitian dilakukan pada 760 pengguna aplikasi MTA yang berpartisipasi dalam online
survey yang disediakan. Data tersebut kemudian diklasifikasikan berdasarkan tingkat
pendapatan untuk dianalisis menggunakan metode Multigrup SEM. Tujuannya adalah untuk
mendapatkan gambaran yang lebih luas terhadap konsep customer loyalty yang nantinya dapat
digunakan penyedia layanan dalam merancang aplikasi mereka. Analisis multigrup SEM yang
dilakukan menunjukkan bahwa kedua grup dengan tingkat pendapatan berbeda menjelaskan
konsep customer loyalty secara berbeda pula.
Perpustakaan Digital ITB