digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Penggunaan rokok di kalangan masyarakat Indonesia sudah tidak asing lagi. Paparan asap rokok dapat menimbulkan efek pada ketahanan tubuh, fungsi kognitif, dan organ tubuh penggunanya maupun perokok pasif. Pada penelitian kali ini dilakukan pengujian untuk melihat pengaruh paparan asap rokok konvensional dan rokok elektrik terhadap kemampuan renang paksa, fungsi kognitif, dan organ mencit. Penelitian dilakukan dengan metode renang paksa (PRP), metode Y-maze, dan penimbangan bobot organ. Penelitian ini dilakukan terhadap 3 kelompok mencit, yaitu: kelompok kontrol (tidak terpapar asap rokok uji), kelompok mencit terpapar asap rokok konvensional (1,5 mg nikotin atau satu batang per hari), dan kelompok mencit terpapar asap rokok elektrik (1,5 mg nikotin atau 0,5 mL per hari). Paparan asap rokok pada hewan uji berlangsung selama 13 hari. Pengujian renang paksa (PRP) dilakukan pada hari ke-0, 2, 4, 6, 8, 10, 12, dan 13. Sedangkan pengujian metode Y-maze dilakukan sehari sebelum pengujian, hari ke-1, 3, 5, 7, 9, 11, dan 13. Pada hari ke-14 seluruh mencit dilakukan pengujian indeks organ dengan menimbang bobot organ paru-paru, jantung, ginjal, hati, limpa, testis, vesika seminalis, dan otak. Hasil penelitian menujukkan bahwa kelompok mencit terpapar asap rokok uji (rokok konvensional dan rokok elektrik) selama 13 hari mengalami penurunan kemampuan berenang dengan perbedaan yang signifikan (p