COVER Angelina
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Angelina
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Angelina
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Angelina
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Angelina
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Angelina
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 6 Angelina
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 7 Angelina
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Angelina
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Saat ini, imunomodulator sangat dibutuhkan, baik yang berkhasiat meningkatkan sistem imun
maupun menekan sistem imun. Akar manis (Glycyrrhiza uralensis Fischer) sudah digunakan untuk
menjaga kesehatan tubuh dan berpotensi sebagai imunomodulator. Zink memiliki peranan penting
dalam sistem imun dan suplementasi zink terbukti dapat memperbaiki sistem imun. Penelitian ini
bertujuan untuk menguji efek imunomodulator dari akar manis serta kombinasinya dengan zink
sulfat. Efek imunomodulator diuji secara in vivo pada mencit Swiss Webster melalui uji bersihan
karbon dan indeks organ. Pada uji bersihan karbon, hewan uji dibagi menjadi 7 kelompok, yaitu
kelompok kontrol (pembawa), dua kelompok ekstrak etanol akar manis dengan dosis 100 mg/kg
bobot badan dan 200 mg/kg bobot badan, dua kelompok kombinasi ekstrak etanol akar manis (100
dan 200 mg/kg bobot badan) dan zink sulfat (0,148 mg/kg bobot badan) dan kelompok pembanding
yang terdiri dari kelompok Levamisol (2,5 mg/kg bobot badan) dan kelompok Metilprednisolon (40
mg/kg bobot badan). Masing-masing kelompok terdiri 5 ekor mencit. Semua dosis diberikan secara
peroral dan diberikan selama 7 hari. Pada hari ke-8, hewan uji diberikan suspensi karbon dengan
dosis 0,1 mL/10 g bobot badan secara intravena. Sampel darah diambil melalui vena ekor pada
menit ke-0 (T0), menit ke-5 (T5), menit ke 10 (T10) dan menit ke-15 (T15) segera setelah diinjeksi
suspensi karbon. Darah dilisis dengan asam asetat 0,1% dan absorbansinya diukur dengan
spektrofotometer UV/Vis pada 675 nm. Kecepatan bersihan karbon, disebut sebagai indeks
fagositik (K), dihitung dari koefisien regresi dari setiap kurva waktu-konsentrasi dengan memplot
(100 –mean %transmitan) sebagai ordinat dan waktu sebagai absis. Hasil dipresentasikan sebagai
mean ± SEM (the standard error of the mean). Hewan uji dikorbankan pada hari ke-8 setelah
pemberian sediaan uji yaitu ekstrak, kombinasi ekstrak dan zink sulfat, metilprednisolon, levamisol
dan kontrol. Hati, limpa, dan timus diambil, ditimbang dan ditentukan indeks organ. Hasil penelitian
menunjukkan ekstrak etanol akar manis dosis 100 mg/kg bb (indeks fagositik = 1,244) dan dosis 200
mg/kg bb (indeks fagositik = 1,171) bersifat imunostimulasi. Kombinasi kedua dosis ekstrak etanol
akar manis dan zink sulfat bersifat imunosupresi dengan indeks fagositik <1. Pada indeks organ, hal
yang mencolok terlihat pada kombinasi akar manis dan zink sulfat yang mana indeks hati kelompok
kombinasi ini lebih rendah dibandingkan dengan indeks hati tanpa kombinasi. Hail kaji pustaka
tentang kombinasi imunomodulator dengan mineral masih sedikit, oleh karena itu perlu
dikembangkan mengingat salah satu mineral seperti zink yang digunakan dalam penelitian ini
mempunyai banyak manfaat dan berperan penting dalam sistem imun, baik dalam sistem imun
bawaan maupun sistem imun dapatan.
Perpustakaan Digital ITB