digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Klorfenesin dan fenoksietanol merupakan pengawet yang secara umum digunakan dalam kosmetik. Kedua pengawet ini sering dikombinasikan dengan tujuan supaya produk kosmetik dapat lebih tahan terhadap mikroba dengan spektrum yang lebih luas. Klorfenesin dan fenoksietanol merupakan pengawet yang relatif aman jika jumlah yang ditambahkan pada sediaan tidak melibihi batas penggunaan maksimal yang diperbolehkan untuk digunakan, yaitu 0,3% untuk klorfenesin dan 1% untuk fenoksietanol. Oleh karena itu, pengawasan terhadap kandungan klorfenesin dan fenoksietanol di dalam kosmetik merupakan hal yang penting. Pada penelitian ini dilakukan pengembangan analisis simultan terhadap kandungan kedua senyawa ini di dalam sampel bedak padat dengan menggunakan instrumen KCKT. Sistem KCKT yang digunakan meliputi kolom Inertsil ODS-3 4,6 x 150 mm sebagai fasa diam, campuran dapar fosfat pH 3,5 dan asetonitril dengan perbandingan 70:30 sebagai fasa gerak, detektor spektrofotometer UV-Vis pada panjang gelombang deteksi 279 nm , laju alir 1 mL/menit dan volume injeksi 10 µL. Metode yang digunakan dapat menganalisis zat klorfenesin dan fenoksietanol dengan resolusi > 1,5. Metode ini juga memberikan linearitas yang baik untuk klorfenesin pada rentang 6-21 µg/mL dan 20-70 µg/mL untuk fenoksietanol. Batas deteksi untuk klorfenesin adalah 1,098 µg/mL dan 1,426 µg/mL untuk fenoksietanol. Perolehan kembali untuk klorfenesin adalah 84,957 –108,425 % dan perolehan kembali dari fenoksietanol adalah 83,277 –107,9249 %. Metode yang dikembangkan telah memenuhi persyaratan validasi dan dapat diterapkan untuk melakukan analisis kandungan klorfenesin dan fenoksietanol pada enam sampel bedak padat pada rentang 0,013-0,170 % (b/b) dan kadar fenoksietanol pada rentang 0,052 - 0,167 % (b/b).