Klorfenesin dan fenoksietanol merupakan pengawet yang secara umum digunakan dalam
kosmetik. Kedua pengawet ini sering dikombinasikan dengan tujuan supaya produk kosmetik
dapat lebih tahan terhadap mikroba dengan spektrum yang lebih luas. Klorfenesin dan
fenoksietanol merupakan pengawet yang relatif aman jika jumlah yang ditambahkan pada sediaan
tidak melibihi batas penggunaan maksimal yang diperbolehkan untuk digunakan, yaitu 0,3% untuk
klorfenesin dan 1% untuk fenoksietanol. Oleh karena itu, pengawasan terhadap kandungan
klorfenesin dan fenoksietanol di dalam kosmetik merupakan hal yang penting. Pada penelitian ini
dilakukan pengembangan analisis simultan terhadap kandungan kedua senyawa ini di dalam
sampel bedak padat dengan menggunakan instrumen KCKT. Sistem KCKT yang digunakan meliputi
kolom Inertsil ODS-3 4,6 x 150 mm sebagai fasa diam, campuran dapar fosfat pH 3,5 dan
asetonitril dengan perbandingan 70:30 sebagai fasa gerak, detektor spektrofotometer UV-Vis
pada panjang gelombang deteksi 279 nm , laju alir 1 mL/menit dan volume injeksi 10 µL. Metode
yang digunakan dapat menganalisis zat klorfenesin dan fenoksietanol dengan resolusi > 1,5.
Metode ini juga memberikan linearitas yang baik untuk klorfenesin pada rentang 6-21 µg/mL dan
20-70 µg/mL untuk fenoksietanol. Batas deteksi untuk klorfenesin adalah 1,098 µg/mL dan 1,426
µg/mL untuk fenoksietanol. Perolehan kembali untuk klorfenesin adalah 84,957 –108,425 % dan
perolehan kembali dari fenoksietanol adalah 83,277 –107,9249 %. Metode yang dikembangkan
telah memenuhi persyaratan validasi dan dapat diterapkan untuk melakukan analisis kandungan
klorfenesin dan fenoksietanol pada enam sampel bedak padat pada rentang 0,013-0,170 % (b/b)
dan kadar fenoksietanol pada rentang 0,052 - 0,167 % (b/b).
Perpustakaan Digital ITB