digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Industri Minyak dan Gas Bumi di Indonesia saat ini sudah masuk ke dalam tahap penerapan teknologi Microbial Enhanced Oil Recovery (MEOR). Salah satu masalah yang dihadapi dari penerapan MEOR adalah meningkatnya produksi sulfida penyebab korosi oleh pertumbuhan Sulfate-Reducing Bacteria (SRB) pada sumur minyak. Penelitian untuk mengatasi masalah tersebut terkendala oleh kesulitan untuk menentukan kondisi pertumbuhan yang sesuai untuk SRB pada skala laboratorium. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kondisi pertumbuhan SRB pada skala laboratorium melalui penentuan jumlah inokulum (%(v/v)) serta sumber karbon terhadap pertumbuhan sel dan aktivitas reduksi sulfat. Dilakukan pengambilan sampel dari sumur minyak X, Sumatera Selatan untuk memperoleh SRB yang diuji dengan uji biokimia H2S dan ditumbuhkan pada medium pengaya Defined Media Widdel pada kondisi anaerob (N2-flushed) dan suhu 37°C. Variasi inokulum sebanyak 10%, 15%, dan 20% (v/v) digunakan untuk menentukan kondisi pertumbuhan SRB. Parameter yang diuji meliputi jumlah sel dengan metode direct count, parameter kimia berupa SO42-, dan S2-,dengan metode spektrofotometri, serta pengukuran derajat keasaman medium dengan pH meter. Variasi kedua berupa sumber karbon meliputi natrium laktat (L1) sebagai kontrol, n-heksana (C6) sebagai senyawa hidrokarbon alifatik, toluena (C7), dan xilena (C8) sebagai hidrokarbon aromatik diuji dengan parameter yang serupa dengan penambahan pengukuran NH4+ metode spektrofotometri. Berdasarkan hasil penelitian, terdapat aktivitas reduksi sulfat dari sampel SRB yang ditumbuhkan pada medium. Inokulum 10% (v/v) menunjukkan pertumbuhan yang paling baik ditinjau dari laju pertumbuhan spesifik (μ) sebesar 0.0244 jam-1, laju reduksi sulfat (μreds) sebesar 0.0018 g/Ljam, dan laju pembentukan sulfida (Qp) sebesar 0.0040 mg/Ljam yang lebih tinggi dibandingkan kedua variasi inokulum lainnya. Kontrol L1 menunjukkan pertumbuhan yang paling baik ditinjau dari μ sebesar 0.0208 jam-1, μreds sebesar 0.0045 g/Ljam, dan Qps sebesar 0.0112 mg/Ljam. C8 dapat digunakan oleh SRB dengan μ sebesar 0.0142 jam-1, μreds sebesar 0.0035 g/Ljam, dan Qps sebesar 0.0039 mg/Ljam. Penelitian ini menunjukkan bahwa SRB dapat tumbuh dan mereduksi sulfat dengan baik pada Defined Media Widdel terinkubasi 37°C Anaerob (N2-flushed) dengan inokulum 10% (v/v) (106 sel/ml) serta sumber karbon berupa natrium laktat (L1) dan Xilena (C8).