digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


COVER FELICIA PENNALI LAWSON NIM : 10714058
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 FELICIA PENNALI LAWSON NIM : 10714058
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 FELICIA PENNALI LAWSON NIM : 10714058
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 FELICIA PENNALI LAWSON NIM : 10714058
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 FELICIA PENNALI LAWSON NIM : 10714058
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 FELICIA PENNALI LAWSON NIM : 10714058
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 FELICIA PENNALI LAWSON NIM : 10714058
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 FELICIA PENNALI LAWSON NIM : 10714058
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 FELICIA PENNALI LAWSON NIM : 10714058
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 6 FELICIA PENNALI LAWSON NIM : 10714058
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA FELICIA PENNALI LAWSON NIM : 10714058
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

Staphylococcus aureus adalah bakteri patogen utama yang menyebabkan berbagai infeksi klinis. Salah satu infeksi klinis yang sering disebabkan oleh S. aureus adalah infeksi kulit dan jaringan lunak (Skin and soft tissue infection/SSTI). Pengobatan terhadap infeksi ini semakin sulit dengan munculnya bakteri Methicillin-resistant Staphylococcus aureus (MRSA). Oleh karena itu, dicari pengobatan alternatif dengan menggunakan ekstrak tanaman. Ekstrak kulit buah delima dan daun jambu biji telah lama diketahui memiliki aktivitas antibakteri terhadap S. aureus dan MRSA. Karena belum ada penelitian yang menguji aktivitas antibakteri dari kombinasi kedua ekstrak tanaman, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri dari kombinasi kedua ekstrak terhadap bakteri S. aureus dan MRSA. Penelitian ini diawali dengan uji pendahuluan aktivitas antibakteri ekstrak dengan menggunakan metode difusi cakram kertas. Selanjutnya, ditentukan KHM dan KBM dari kedua ekstrak dengan menggunakan metode mikrodilusi. Pengujian aktivitas antibakteri kombinasi kedua ekstrak dilakukan dengan tiga metode, yaitu metode difusi cakram kertas, pita kertas, dan checkerboard. Ekstrak kulit buah delima telah memberikan aktivitas antibakteri yang kuat terhadap kedua bakteri pada konsentrasi 5%, sedangkan ekstrak daun jambu biji memberikan aktivitas antibakteri yang kuat terhadap bakteri S. aureus dan sedang terhadap bakteri MRSA pada konsentrasi yang sama. KHM yang dihasilkan oleh ekstrak kulit buah delima terhadap bakteri S. aureus dan MRSA berturut-turut adalah 512 µg/mL dan 1024 µg/mL. KHM yang dihasilkan oleh ekstrak daun jambu biji terhadap bakteri S. aureus dan MRSA adalah 1024 µg/mL. KBM yang dihasilkan oleh kedua ekstrak terhadap bakteri S. aureus dan MRSA adalah > 8192 µg/mL. Aktivitas antibakteri kombinasi kedua ekstrak terhadap bakteri S. aureus dan MRSA dengan metode difusi cakram kertas, pita kertas, dan checkerboard memberikan efek sinergis. Dengan demikian, dapat disimpulkan kombinasi ekstrak kulit buah delima dan jambu biji dapat dijadikan alternatif pengobatan infeksi kulit dan jaringan lunak.