Bakteri merupakan salah satu mikroorganisme yang banyak terlibat dalam kehidupan manusia.
Bakteri dapat menghuni permukaan dan dalam tubuh manusia bersama dengan mikroorganisme
lainnya, dan kemudian berperan sebagai patogen dan menimbulkan berbagai penyakit. Tumbuhan
telah banyak digunakan secara luas dalam pengobatan tradisional. Saat ini telah banyak penelitian
yang dilakukan terhadap aktivitas antibakteri dari tumbuhan melalui kekayaan metabolit sekunder
yang dimiliki tumbuhan itu sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi potensi aktivitas
antibakteri yang dimiliki oleh daun bayam pasir (Cyathula prostrata L.). Daun bayam pasir
diekstraksi menggunakan metode maserasi dengan pelarut etanol 96%. Metode skrining uji
aktivitas antibakteri dilakukan menggunakan metode difusi agar cakram melalui penentuan
diameter zona hambat dan penentuan konsentrasi hambat minimum dilakukan menggunakan
metode mikrodilusi. Penentuan senyawa yang berperan dalam antibakteri dilakukan dengan uji
KLT-Bioautografi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun bayam pasir memiliki
nilai konsentrasi hambat minimum (KHM) terhadap Staphylococcus aureus, Cutibacterium acnes,
dan Streptococcus mutans dengan nilai konsentrasi masing-masing sebesar 5%. Daun bayam pasir
mengandung senyawa golongan flavonoid, kumarin, dan steroid-triterpenoid. Senyawa yang
diduga berpotensi sebagai antibakteri adalah senyawa golongan flavonoid.