digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Berbagai macam media pertumbuhan bakteri yang digunakan salah satunya adalah blood agar yang menggunakan darah kelinci, babi, kuda, domba, bahkan manusia. Penggunaan darah sebagai sumber hemin pada blood agar menjadi titik kritis kehalalan bahan. Oleh karena itu, diperlukan pencarian media alternatif untuk media pertumbuhan bakteri tersebut. Salah satunya adalah daun cincau perdu (Premna trichostoma Miq.) yang salah satu struktur penyusunnyanya mirip dengan struktur porfirin yang juga terdapat pada hemin. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis simplisia daun cincau perdu (Premna trichostoma Miq.) sebagai media alternatif pertumbuhan bakteri dengan menggunakan bakteri Gram positif seperti Staphylococcus aureus dan Gram negatif seperti Escherichia coli sebagai contoh. Dilakukan penetapan kadar karbohidrat menggunakan metode luff schoorl didapatkan kadar karbohidrat sebesar 20,1%. Penetapan kadar protein menggunakan metode Folin-Lowry, didapatkan kadar sebesar 0,113%. Digunakan angka lempeng total (ALT) untuk melihat pertumbuhan mikroba pada media alternatif. Media alternatif dibuat dengan 2 rasio komposisi yang berbeda antara bacteriological agar dengan simplisia, M1 dengan rasio 1:3 dan M2 dengan rasio 1:1, lalu diinkubasi selama 24-48 jam pada suhu 37?C. Dari ALT yang dilakukan, didapatkan jumlah koloni rata-rata Staphylococcus aureus ATCC 23235 pada M2 lebih banyak dibandingkan M1 dengan jumlah rata-rata pada M1 T12 sebesar 2,8 x 102 cfu/mL, T24 sebesar 1,8 x 104 cfu/mL, dan T48 sebesar 2,2 x 104 cfu/mL serta pada M2 T12 sebesar 3,4 x 102 cfu/mL, T24 sebesar 5,3 x 104 cfu/mL, dan T48 sebesar 8,8 x 104 cfu/mL. Lalu pada bakteri Escherichia coli ATCC 8739 jumlah koloni rata-rata pada M1 T12 sebesar 2,6 x 102 cfu/mL, T24 sebesar 1,6 x 103 cfu/mL, dan T48 sebesar 2,4 x 104 cfu/mL sedangkan pada M2 T12 sebesar 2,5 x 102 cfu/mL, T24 sebesar 1,6 x 103 cfu/mL, dan T48 sebesar 2,1 x 104 cfu/mL. Hasil tersebut menunjukkan bahwa simplisia daun cincau perdu (Premna trichostoma Miq.) dapat menumbuhkan bakteri Gram positif dan Gram negatif dan berpotensi untuk dilakukan penelitian lanjutan.