digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit menular yang sampai ini sulit diatasi karena antara lain ketidakpatuhan penderita dalam meminum obat antituberkulosis (OAT). Penelitian ini bertujuan melihat hubungan antara kepatuhan minum OAT yang ditentukan dengan kuesioner MMAS-8 dengan kualitas hidup penderita yang ditentukan dengan kuesioner WHOQO-BREF.Penderita berkulosis yang telah menerima pengobatan minimal selama 4 minggu merupakan subjek dalam penelitian ini. Penelitian ini dilakukan dengan secara cross-sectional menggunakan kuesioner MMAS-8 dan WHOQOL-BREF disertai wawancara terhadap penderita TB di dua puskesmas di kota bandung yaitu Ibrahim Adji dan Gumuruh selama bulan Maret – Agustus 2018. Hasil menunjukkan berdasarkan kuisioner MMAS-8 yang diisi 75 pasien ( kuisioner ) terdapat 69% pasien tuberkulosis dengan kepatuhan tinggi, 15% kepatuhan sedang dan 16% kepatuhan rendah dalam minum OAT. Dari 6 faktor karakteristik yang dipelajari (usia, jenis kelamin, pekerjaan, pendapatan, pendidikan dan lama berobat) hanya dua faktor yg mempengaruhi secara signifikan kepatuhan minum OAT yaitu jenis kelamin (p= 0,01) dan pekerjaan (p= 0,03). Berdasarkan hasil analisis hubungan kuisioner MMAS-8 dan WHOQOL-BREF, hasil diperoleh hanya domain 2 yang mencakup aspek kesehatan psikologis yang berpengaruh secara bermakna terhadap kepatuhan minum OAT (p 0,01). Kesimpulan berdasarkan hasil penelitian ini hanya domain dua yang mempengaruhi aspek kepatuhan minum obat.