Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit menular yang sampai ini sulit diatasi karena antara lain
ketidakpatuhan penderita dalam meminum obat antituberkulosis (OAT). Penelitian ini bertujuan
melihat hubungan antara kepatuhan minum OAT yang ditentukan dengan kuesioner MMAS-8
dengan kualitas hidup penderita yang ditentukan dengan kuesioner WHOQO-BREF.Penderita
berkulosis yang telah menerima pengobatan minimal selama 4 minggu merupakan subjek dalam
penelitian ini. Penelitian ini dilakukan dengan secara cross-sectional menggunakan kuesioner
MMAS-8 dan WHOQOL-BREF disertai wawancara terhadap penderita TB di dua puskesmas di
kota bandung yaitu Ibrahim Adji dan Gumuruh selama bulan Maret – Agustus 2018. Hasil
menunjukkan berdasarkan kuisioner MMAS-8 yang diisi 75 pasien ( kuisioner ) terdapat 69%
pasien tuberkulosis dengan kepatuhan tinggi, 15% kepatuhan sedang dan 16% kepatuhan rendah
dalam minum OAT. Dari 6 faktor karakteristik yang dipelajari (usia, jenis kelamin, pekerjaan,
pendapatan, pendidikan dan lama berobat) hanya dua faktor yg mempengaruhi secara signifikan
kepatuhan minum OAT yaitu jenis kelamin (p= 0,01) dan pekerjaan (p= 0,03). Berdasarkan hasil
analisis hubungan kuisioner MMAS-8 dan WHOQOL-BREF, hasil diperoleh hanya domain 2
yang mencakup aspek kesehatan psikologis yang berpengaruh secara bermakna terhadap
kepatuhan minum OAT (p 0,01). Kesimpulan berdasarkan hasil penelitian ini hanya domain dua
yang mempengaruhi aspek kepatuhan minum obat.