Dalam rangka memenuhi program pemerintah untuk mencapai target pembangkit listrik berkapasitas 35.000 MW, PLTU Cirebon Unit 2 akan dibangun dengan kapasitas 1.000 MW. Kebutuhan batubara untuk mencapai kapasitas tersebut adalah ±11.000 ton/hari atau 4.015.000 ton/tahun. Kandungan sulfur dari batubara yang digunakan adalah 0,28%. Berdasarkan pendekatan stoikiometri, konsentrasi sulfur dioksida (SO2) yang akan diemisikan dari PLTU Cirebon Unit 2 adalah 1.484 mg/m3. Konsentrasi tersebut melebihi konsentrasi baku mutu Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 21 Tahun 2008 Lampiran 1B, yaitu 750 mg/Nm3. Maka diperlukan pengendalian SO2 untuk memenuhi peraturan yang berlaku serta mengurangi dampak negatif dari proses PLTU batubara. Untuk mengendalikannya, digunakan sistem Flue Gas Desulfurization (FGD). Unit yang dirancang terdiri dari pemrosesan lime (silo dan slaker), scrubber, dan penanganan limbah (effluent hold tank, thickener, dan belt press). Scrubber yang digunakan adalah packed tower dengan material packing ceramic raschig rings 2 inch dan reagen lime. Scrubber yang dirancang diperkirakan mampu menyisihkan SO2 hingga 85% dengan kebutuhan lime 61 ton per hari.
Perpustakaan Digital ITB