Rumah Susun Nelayan di Marunda adalah sebuah gagasan proyek untuk menyelesaikan masalah relokasi permukiman kumuh nelayan. Lahan ±40.000 dengan kondisi geografis dekat laut yang merupakan kawasan pengembangan rumah susun diharapkan dapat mendukung perekonomian nelayan di kawasan yang legal. Dalam perancangan fasilitas dalam gedung harus diperhatikan dengan baik dan dilengkapi sistem plambing yang baik agar sarana penunjang untuk pelayanan lingkungan terpenuhi. Tujuan dari tugas akhir ini adalah merancang sistem plambing air bersih, air buangan, air hujan dan fire hydrant yang mampu melayani 1200 unit kamar. Proses perancangan sistem plambing rusun ini dimulai dengan studi litelatur, kemudian pengumpulan data sekunder, dan dilanjutkan dengan perencanan sistem plambing yang meliputi perancangan sistem jaringan perpipaan, perhitungan kebutuhan air, penentuan ukuran dan kebutuhan kelengkapan pipa, gambar detail dan perhitungan RAB. Rusunawa ini direncakan dengan sistem tangki atas dengan memanfaatkan sumber air PDAM. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh kebutuhan air berdasarkan alat plambing untuk rusunawa adalah rata-rata sebesar 1,16 liter/detik. Penggunaan air dalam gedung akan menghasilkan air limbah yang harus disalurkan dengan suatu sistem perpipaan yang baik menuju tempat pengolahan air limbah. Rusun ini dirancang dengan perencanaan peralatan saniter hemat air dan pemisahan penyaluran greywater dan blackwater. Greywater dan blackwater akan ditampung dalam tangki penampungan dan selanjutnya diproses dalam instalasi pengolahan air limbah sebelum ke badan air. Sistem pencegah kebakaran pada rusunawa ini mengunakan sistem fire hydrant di setiap lantai dan taman sekitar bangunan. Air hujan yang berasal dari atap di beberapa titik akan ditampung dalam tangki air baku yang dilengkapi screen untuk digunakan untuk konsumsi air sekunder. Air hujan yang jatuh di halaman dan atap akan disalurkan ke sumur resapan sejumlah empat di setiap banguan.
Perpustakaan Digital ITB