Setiap tahunnya, biaya pendidikan selalu mengalami kenaikan. Akan tetapi, jumlah beasiswa sangat terbatas sehingga tidak semua anak bisa mendapatkannya untuk membiayai biaya pendidikan tersebut. Oleh karena itu, perlu adanya alternatif baru untuk membiayai biaya pendidikan. Baru-baru ini, Joko Widodo memberikan tantangan pada bank untuk menyediakan student loan (pinjaman mahasiswa) sebagai metode alternatif untuk membiayai pendidikan tersebut. Seiring perkembangan teknologi di bidang keuangan, metode peer-to-peer lending dapat dijadikan suatu skema untuk menyediakan student loan ini. Mengacu pada fenomena tersebut, penelitian ini bertujuan untuk menemukan metode peer-to-peer lending untuk student loan bagi mahasiswa di Indonesia. Data sekunder dari jurnal yang relevan serta observasi pada website-website peer-to-peer lending untuk student loan dilakukan untuk melihat skema-skema yang tersedia. Di samping itu, dilakukan pula survey untuk mengetahui preferensi dari mahasiswa Indonesia mengenai skema student loan yang telah ada. Untuk menganalisis data, penulis menggunakan model bisnis dari Nuri Kayagohu sebagai acuan dari penelitian ini. Kebanyakan mahasiswa memiliki preferensi untuk menggunakan student loan. Akan tetapi, banyak diantara mereka yang belum mengetahui metode peer-to-peer lending. Para mahasiswa tertarik untuk menggunakan student loan yang memiliki kemudahan secara dokumen dan administrasi, tingkat bunga dan biaya yang rendah, serta pinjaman tersebut diberikan oleh pihak yang memiliki reputasi baik. Pada akhirnya, terdapat satu skema diajukan berdasarkan preferensi dari mahasiswa. Untuk penelitian mendatang, diperlukan adanya penelitian dari preferensi dari pemberi pinjaman (lender) agar skema yang diajukan merupakan skema terbaik bagi kedua belah pihak.
Perpustakaan Digital ITB