digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Lingkungan sosial luar rumah dan perubahan pola kerja dapat membuat intensitas interaksi keluarga menurun. Ruang keluarga salah satu ruang yang bersifat publik di dalam rumah yang dapat digunakan untuk berinteraksi bersama anggota keluarga. Desain ruang keluarga dalam rumah menjadi hal utama untuk mendukung cara keluarga berinteraksi dalam menanggapi perubahan sosial tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis interaksi yang terjadi dan kaitannya dengan elemen-elemen dan konfigurasi yang berpotensi untuk mendukung interaksi sosial. Berangkat dari penelitian perilaku yang kerap diketahui dengan istilah synomorphy, yang berarti cara atau tindakan seseorang dikoordinasikan atau 'sesuai' dengan fitur fisik atau pengaturan fitur atau objek dalam suatu setting yang dirancang, diatur, atau ditempatkan sedemikian rupa sehingga penghuni memperlakukan apa yang ada di dalam fasilitas tersebut. Metode yang digunakan adalah kualitatif-deskriptif dimana pengumpulan data menggunakan teknik triangulasi: observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis dilakukan dengan cara mengidentifikasi kecenderungan dari fenomena interaksi sosial dikaitkan dengan elemen-elemen ruang. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa akses fisik, akses visual, dan furnitur (kursi) menunjang kegiatan berinteraksi. Namun elemen-elemen tersebut harus diterapkan atas pertimbangan pemilihan jarak, transisi spasial, pengaturan objek, dan peletakkan focal point agar proses interaksi dapat berjalan secara berkelanjutan.