digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Biogrouting adalah sebuah teknologi yang mensimulasikan proses diagenesis, yaitu transformasi butiran pasir menjadi batuan pasir. Dari proses tersebut, maka teknologi ini memungkinkan untuk diaplikasikan untuk perbaikan fungsional pada perkerasan kaku. Bahan pada teknologi biogrouting ini dapat menjadi alternatif dari bahan konvensional yang ada pada saat ini. Sehingga diperlukan kajian untuk mengetahui sifat dari bahan biogrouting tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji campuran mortar biogrouting sebagai bahan perbaikan serta kinerjanya pada lapisan permukaan dari sistem perkerasan kaku. Penelitian dilakukan dengan metode eksperimental, meliputi pemeriksaan agregat halus, pengujian kuat tekan, dan pengujian kuat lentur. Penelitian ini menggunakan 2 sampel benda uji silinder pada umur 7 dan 28 hari, 15 sampel benda uji kubus, pada umur 3, 7, 14, 21, 28 hari dan 9 sampel benda uji balok pada umur 28 hari. Hasil penelitian menunjukkan nilai kuat tekan campuran bahan biogrouting berada dibawah campuran mortar. Nilai pengujian kuat lentur dari 3 kondisi balok yang berbeda menunjukkan bahwa benda uji balok dengan kerusakan dan diberikan bahan biogrouting lebih besar dibanding dengan kerusakan dan tanpa diberikan biogrouting, namun lebih kecil dibanding balok tanpa kerusakan dan tanpa biogrouting. Sehingga berdasarkan pengujian tersebut, diperoleh kesimpulan bahwa sebagai material, bahan biogrouting belum setara dengan bahan konvensional. Namun untuk perbaikan kerusakan fungsional pada lapisan permukaan perkerasan kaku, bahan biogrouting dapat diaplikasikan.