Imunomodulator merupakan senyawa yang bisa menstimulasi atau menekan respons imun tubuh dan dapat digunakan untuk penderita imunodefisiensi atau autoimun seperti artritis rematoid (AR). Penelitian ini bertujuan mengkaji efek imunomodulator biji melinjo (Gnetum gnemon L.) yang mengandung banyak stilben yang diduga berkhasiat mengatasi AR. Senyawa aktif biji melinjo diekstrasi dengan cara maserasi dalam etanol 55%. Aktivitas imunomodulator ekstrak ditentukan dengan metode bersihan karbon, pengukuran titer antibodi serta penentuan kadar sitokin. Aktivitas Immunomodulator ekstrak uji ditentukan melalui uji pada tikus model artritis rematoid yang diinduksi dengan pemberian CFA secara intraplantar. Efek terhadap tikus model AR diamati selama 28 hari dengan parameter volume kaki, diameter sendi, bobot badan, skor arthritis dan kadar TNF-ɑ serta pengamatan mikropatologi sendi. Keamanan penggunaan ekstrak diamati dengan mengukur aktivitas GPT, kadar albumin dan protein total. Hasil uji menunjukkan, ketiga dosis ekstrak biji melinjo (50, 100, dan 200 mg/kg bb) bersifat imunosupresif dengan indeks fagositik dan indeks organ (hati, limpa, kelenjar timus) yang lebih kecil dan sangat bermakna (p
Perpustakaan Digital ITB