digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) merupakan badan penjaminan kesehatan masyarakat di Indonesia. Pelayanan BPJS ini mencakup pelayanan dokter, farmasi dan lain-lain. Hanya dengan sedikit biaya perbulan yang dibayarkan oleh masyarakat kepada BPJS, masyarakat dapat berobat dengan gratis dan mendapatkan obat gratis juga. Karena banyaknya keuntungan yang diberikan BPJS ini, jumlah pengguna BPJS di Indonesia meningkat drastis, pada tahun 2016 saja sudah terdapat 163,327,183 orang yang menjadi pengguna BPJS. Untuk mengimbangi kenaikan ini maka dari penyedia jasa kesehatan perlu meningkatkan pelayanannya bagi masyarakat. Salah satunya instalasi farmasi. Di Bandung hanya terdapat tiga apotek BPJS yang melayani pengambilan obat kronis atau obat yang dibutuhkan dalam jangka waktu panjang atau yang bisa dikatakan BPJS PPK-2. Salah satunya adalah Apotek BPJS Medika Antapani yang berkomitmen untuk memberikan pelayanan yang terbaik. Menurut penelitian, ada hubungan erat antara kepuasan pelanggan dengan lamanya waktu tunggu pelayanan di pelayanan farmasi. Penyebab dari lamanya waktu tunggu salah satunya adalah penjadwalan staf dan alokasi staf yang diterapkan pada instalasi farmasi. Apakah sudah berjalan dengan baik atau belum. Penelitian ini akan membahas analisis penjadwalan staf pada Apotek BPJS Medika Antapani dengan menggunakan simulasi. Untuk tahapan pertama, dianalisis bagaimana bisnis proses pada Apotek BPJS Medika Antapani. Kemudian dibutuhkan data berapa lama waktu proses pada setiap aktivitas yang dihitung menggunakan Time Study. Waktu proses nantinya akan dicek dengan control chart menggunakan aplikasi Minitab dan diuji datanya sudah in control atau tidak. Dan terakhir dibuatlah model yang sesuai dengan kondisi kenyataan untuk menjalankan simulasi menggunakan aplikasi iGrafx. Dari simulasi inilah didapatkan analisis penjadwalan staf dan alokasi staf terhadap cycle time, waktu tunggu, dan resource utilization. Dan disolusikan bagaimana jadwal staff dan alokasi yang dapat meminimalisir cycle time dan waktu tunggu menggunakan simulasi.