2012 TA PP LEO ELIASTA SEMBIRING - OKTAVIANUS UKI K. M 1-COVER.pdf
PUBLIC Open In Flip Book Ena Sukmana 2012 TA PP LEO ELIASTA SEMBIRING - OKTAVIANUS UKI K. M 1-BAB 1.pdf
PUBLIC Open In Flip Book Ena Sukmana 2012 TA PP LEO ELIASTA SEMBIRING - OKTAVIANUS UKI K. M 1-BAB 2.pdf
PUBLIC Open In Flip Book Ena Sukmana 2012 TA PP LEO ELIASTA SEMBIRING - OKTAVIANUS UKI K. M 1-BAB 3.pdf
PUBLIC Open In Flip Book Ena Sukmana 2012 TA PP LEO ELIASTA SEMBIRING - OKTAVIANUS UKI K. M 1-BAB 4.pdf
PUBLIC Open In Flip Book Ena Sukmana 2012 TA PP LEO ELIASTA SEMBIRING - OKTAVIANUS UKI K. M 1-BAB 5.pdf
PUBLIC Open In Flip Book Ena Sukmana 2012 TA PP LEO ELIASTA SEMBIRING - OKTAVIANUS UKI K. M 1-PUSTAKA.pdf
PUBLIC Open In Flip Book Ena Sukmana
Letak geografis Indonesia yang berada pada posisi 6o LU - 11o LS dan membujur sepanjang 95o BT - 141o BT merupakan daerah pertemuan antara empat lempeng besar tektonik dunia, yaitu lempeng Eurasia, lempeng Indo-Australia, lempeng Pasifik dan lempeng Filipina. Akibatnya Indonesia merupakan salah satu negara dengan kejadian gempa terbanyak di dunia. Oleh karena itu, diperlukan suatu penelitian kegempaan diseluruh wilayah Indonesia dan khususnya di wilayah tertentu, untuk dapat memperkecil atau mengurangi akibat-akibat serta kerusakan yang ditimbulkan oleh gempa. Dalam tugas akhir ini, penulis akan menganalisis seismic hazard Pulau Sulawesi.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisa seismic hazard Pulau Sulawesi dengan metode probabilitas total (Probability Seismic Hazard Analysis). Hasil yang akan diperoleh berupa percepatan gerakan tanah dasar Pulau Sulawesi untuk suatu periode ulang.
Analisis Seismic Hazard dengan metode probabilitas memperhitungkan ketidakpastian dari intensitas (magnituda), lokasi dan waktu terjadinya suatu gempa. Ketidakpastian ini kemudian digabungkan dalam metode probabilitas total untuk memperoleh nilai parameter pergerakan tanah (PGA) suatu lokasi tertentu dengan suatu nilai kemungkinan terlampaui selama masa layan bangunan.
Untuk Pulau Sulawesi, penulis membagi wilayah tersebut dalam enam klasifikasi zona gempa, untuk kemungkinan terlampaui sebesar 10% selama masa layan 50 tahun. Zona I adalah zona dengan PGA < 150 gal; zona II dengan PGA berada antara 150 – 200 gal; zona III dengan PGA berada antara 200 – 250 gal; zona IV dengan PGA berada antara 250 – 300 gal; zona V dengan PGA berada antara 300 – 350 gal; dan zona VI dengan PGA > 350 gal.