2008 TS PP FAJAR SUHARYANTO 1-COVER.pdf
2008 TS PP FAJAR SUHARYANTO 1-BAB 1.pdf
2008 TS PP FAJAR SUHARYANTO 1-BAB 2.pdf
2008 TS PP FAJAR SUHARYANTO 1-BAB 3.pdf
2008 TS PP FAJAR SUHARYANTO 1-BAB 4.pdf
2008 TS PP FAJAR SUHARYANTO 1-BAB 5.pdf
2008 TS PP FAJAR SUHARYANTO 1-BAB 6.pdf
2008 TS PP FAJAR SUHARYANTO 1-PUSTAKA.pdf
Panser sebagai bagian dari Alutsista (Alat Utama Sistem Pertahanan) yang lebih luas merupakan produk dengan pendekatan spesified users memiliki perbedaan ketika digunakan oleh pemakai. Indonesia yang menganut sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta (Sishankamrata) berbeda dengan Prancis menggunakan panser VAB (Vhicule de l'Avant Blind) yang sama secara berbeda. Pembahasan panser dan kaitannya dengan Alutsista Indonesia sebagai negara dengan kemampuan kemandirian alutsista rendah sebagai salah satu alasan mengapa Kavaleri TNI AD membutuhkan desain khusus panser untuk kondisi di Indonesia. Pembahasan dilanjutkan dengan analisis dari hal-hal di atas beserta antisipasi permasalahan desain untuk panser tersebut. Pembangunan kemandirian lewat industri hankam dalam negeri yang direpresentasikan oleh kegiatan unit KFK di PT Pindad Persero dalam memproduksi ranpur untuk kebutuhan dalam negeri. Peran panser sebagai alutsista TNI AD. Pembahasan berikutnya adalah jenis, permasalahan dalam panser dan desainnya. Pembahasan ini dicontohkan dari panser yang ada khususnya dari keluarga VAB. Untuk sebagai salah satu panser yang masuk dalam sejarah dari panser yang pernah digunakan oleh kavaleri TNI AD. Hirarkhi, tempat dan posisi duduk, komunikasi antar awak dan proteksi pengemudi/ awak dalam desain panser VAB yang merupakan acuan desain dari panser Pindad untuk kebutuhan TNI mengalami penyesuaian agar kebutuhan pemakai di Indonesia dapat diakomodasi. Penyebab dan penyesuaian yang terjadi pada desain panser adalah beberapa kajian dalam tulisan mengenai peralatan militer ini. Antisipasi-antisipasi permasalahan desain diharapkan dapat menjadi acuan dalam desain panser Indonesia di masa mendatang. Kriteria seperti bangkuposisi duduk personil berbanjar dan berhadap-hadapan, Memiliki ruang untuk 3 kru (komandan, penembak dan pengemudi), Ruang kru sebaiknya menjadi satu atau terbuka, Pintu utama untuk personil sebaiknya di belakang kendaraan, sarana komunikasi di dalam panser dan tambahan perlindungan.