2025 DS PP Raden Gerald Setiawan Grisanto [39019005] - Abstract
PUBLIC Open In Flipbook Abdul Aziz Ariarasa 2025 DS PP Raden Gerald Setiawan Grisanto [39019005] - List of Contents
PUBLIC Open In Flipbook Abdul Aziz Ariarasa Ringkasan 2025 DS PP Raden Gerald Setiawan Grisanto [39019005] - Chapter 1
PUBLIC Open In Flipbook Abdul Aziz Ariarasa Ringkasan 2025 DS PP Raden Gerald Setiawan Grisanto [39019005] - Chapter 2
PUBLIC Open In Flipbook Abdul Aziz Ariarasa 2025 DS PP Raden Gerald Setiawan Grisanto [39019005] - Chapter 3
PUBLIC Open In Flipbook Abdul Aziz Ariarasa 2025 DS PP Raden Gerald Setiawan Grisanto [39019005] - Chapter 4
PUBLIC Open In Flipbook Abdul Aziz Ariarasa 2025 DS PP Raden Gerald Setiawan Grisanto [39019005] - Chapter 5
PUBLIC Open In Flipbook Abdul Aziz Ariarasa 2025 DS PP Raden Gerald Setiawan Grisanto [39019005] - References
PUBLIC Open In Flipbook Abdul Aziz Ariarasa 2025 DS PP Raden Gerald Setiawan Grisanto [39019005] - Appendix
PUBLIC Open In Flipbook Abdul Aziz Ariarasa
Latar Belakang – Badan Usaha Milik Negara (BUMN) merupakan kontributor utama dalam pembangunan ekonomi Indonesia, menyumbang lebih dari sepertiga Produk Domestik Bruto (PDB) serta berperan strategis dalam infrastruktur, layanan publik, dan ekspor. Meski memiliki aset yang lebih besar dibanding Temasek (Singapura) dan Khazanah (Malaysia), BUMN Indonesia masih tertinggal dalam efisiensi dan daya saing global. Untuk mengatasi hal ini, Kementerian BUMN membentuk Holding BUMN Sektoral guna mengonsolidasikan entitas, mengurangi duplikasi, dan meningkatkan sinergi. Namun, proses integrasi pasca pembentukan holding menghadapi tantangan kompleks akibat perbedaan sektoral, ketidaksesuaian tata kelola, dan dinamika kompetitif yang belum dijawab oleh model integrasi konvensional.
Tujuan – Meningkatkan nilai daya saing menjadi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang besar, kuat, dan gesit untuk bersaing di pasar global merupakan salah satu tujuan dari pendirian holding usaha sektoral BUMN Indonesia. Setelah terbentuknya Holding BUMN, proses integrasi dan sinergi dari masing-masing Anggota Perusahaan di dalam holding sangat kompleks dan penuh ketidakpastian meskipun proses ini cenderung sangat krusial dalam menciptakan penciptaan nilai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor keberhasilan dan kendala-kendala yang dihadapi selama proses integrasi dan sinergi, kemudian mengembangkan model integrasi untuk mencapai kinerja keberlanjutan dan meningkatkan daya saing.
Metodologi– Penelitian ini menggabungkan case study, Soft Systems Methodology (SSM), dan Analytical Hierarchy Process (AHP) untuk mengkaji integrasi sektoral Holding BUMN di Indonesia. Pendekatan ini menangkap kedua aspek kualitatif dan kuantitatif dari integrasi, dengan case studies memberikan wawasan kontekstual, SSM menyusun pemecahan masalah, dan AHP memprioritaskan faktor-faktor. Peserta, yang dipilih dari eksekutif senior, pejabat pemerintah, dan pemimpin anak perusahaan, dipilih berdasarkan pengalaman luas mereka dalam manajemen Holding BUMN. Sebanyak 16 peserta berkontribusi pada fase kualitatif, dan 12 pada analisis AHP. Data dikumpulkan melalui wawancara, analisis dokumen, dan observasi, memastikan triangulasi metodologis yang ketat untuk rekomendasi yang komprehensif. Metodologi ini sangat sesuai untuk menangani kompleksitas integrasi Holding BUMN di Indonesia, menawarkan kerangka kerja yang seimbang untuk mengembangkan rekomendasi teoretis dan praktis untuk strategi integrasi yang berhasil.
Hasil Penelitian - Temuan penelitian menyoroti bahwa keselarasan tata kelola adalah faktor utama yang mendorong keberhasilan integrasi dalam Holding BUMN Indonesia, dengan pendekatan yang berbeda dibutuhkan untuk setiap kategori holding. Tata kelola, keberlanjutan, sinergi finansial dan operasional, serta manajemen pemangku kepentingan sangat penting untuk integrasi pasca-pendirian. Hambatan seperti pengambilan keputusan yang terfragmentasi, tantangan regulasi, dan inkonsistensi kepemimpinan memperumit upaya konsolidasi. Integrasi menghasilkan manfaat ekonomi, seperti efisiensi finansial dan pengurangan biaya, serta nilai non-ekonomi, termasuk peningkatan layanan dan kontribusi sosial. Wawasan ini memberikan strategi yang dapat diterapkan untuk integrasi Holding BUMN yang sukses, dengan menekankan struktur tata kelola, kepemimpinan, dan prioritas keberlanjutan untuk memaksimalkan kontribusi ekonomi dan sosial. Temuan ini juga memberikan masukan kebijakan yang dapat diterapkan bagi Kementerian BUMN, terutama dalam penyempurnaan sistem pengukuran kinerja dan pengembangan pedoman integrasi yang lebih adaptif sesuai dengan mandat dan prioritas masing-masing kategori Holding BUMN. Wawasan ini menegaskan pentingnya penguatan struktur tata kelola, pengembangan kapasitas kepemimpinan, dan penekanan pada prioritas keberlanjutan untuk memaksimalkan kontribusi ekonomi dan sosial di seluruh lanskap BUMN Indonesia.
Perpustakaan Digital ITB