ABSTRAK_Iffat Iftikar [13318008]
Terbatas  Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan
COVER
Terbatas  Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB I
Terbatas  Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan
Bab II
Terbatas  Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan
Bab III
Terbatas  Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB IV
Terbatas  Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB V
Terbatas  Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan
DAFTAR PUSTAKA
Terbatas  Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan
LAMPIRAN
Terbatas  Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan
Kekasaran permukaan merupakan indikator penting dalam penentuan kualitas dan performa suatu material. Metode pengukuran konvensional berbasis kontak, seperti profilometer jarum, memiliki keterbatasan karena hanya mampu mengukur area terbatas, memerlukan waktu yang lama, serta berpotensi merusak permukaan. Sebagai alternatif, penelitian ini menggunakan stereo fotometri sebagai metode non-kontak untuk merekonstruksi peta kedalaman permukaan dari citra dengan variasi pencahayaan, kemudian menghitung parameter kekasaran rata-rata (Ra).
Penelitian ini membandingkan sembilan kombinasi metode stereo fotometri yang terdiri dari tiga metode estimasi normal (kuadrat terkecil, robust regression, dan rasio) dan tiga metode integrasi permukaan (Frankot–Chellappa, Poisson, dan variasional). Pengujian awal dilakukan pada balok ukur standar N7 Plain grinding (Ra = 1,6 µm), N8 Turning (Ra = 3,2 µm), dan N10 Vertical milling (Ra = 12,5 µm). Hasil analisis menunjukkan bahwa kombinasi robust–variasional (K6) memberikan hasil paling akurat dengan eror terendah dan rata-rata akurasi mencapai 94,76%.
Metode terbaik ini kemudian diterapkan pada objek kulit sintetis dengan tiga variasi tekstur, yaitu halus, sedang, dan kasar. Rekonstruksi kedalaman yang dihasilkan menunjukkan tren peningkatan nilai Ra yang sesuai dengan tingkat kekasaran visual, membuktikan konsistensi metode dalam membedakan variasi tekstur. Dengan demikian, stereo fotometri dengan kombinasi robust–variasional dapat direkomendasikan sebagai metode non-kontak yang efektif, baik untuk validasi standar maupun aplikasi praktis pada industri kulit seperti jok kendaraan dan furnitur.
Perpustakaan Digital ITB