digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Kanaya Nabila Kusuma
EMBARGO  2028-09-24 

BAB 1 Kanaya Nabila Kusuma
EMBARGO  2028-09-24 

BAB 2 Kanaya Nabila Kusuma
EMBARGO  2028-09-24 

BAB 3 Kanaya Nabila Kusuma
EMBARGO  2028-09-24 

BAB 4 Kanaya Nabila Kusuma
EMBARGO  2028-09-24 

BAB 5 Kanaya Nabila Kusuma
EMBARGO  2028-09-24 

PUSTAKA Kanaya Nabila Kusuma
EMBARGO  2028-09-24 

Program net zero emission mendorong peningkatan penjualan dan produksi kendaraan listrik, yang pada gilirannya menaikkan kebutuhan kobalt untuk katoda baterai NMC. Salah satu prekursor katoda yang penting adalah kobalt karbonat (CoCO?), yang dapat diproduksi dari kobalt sulfat (CoSO?) hasil proses hidrometalurgi. Penelitian ini mengevaluasi presipitasi CoCO? pada suhu ruang melalui biomineralisasi berbasis ureolisis, dengan dua kadar awal CoSO? 0,05 M (KA) dan 0,025 M (KB). Kinerja proses dinilai dari penurunan kobalt terlarut serta identifikasi fase padatan yang terbentuk. Seleksi bakteri ureolitik diawali dengan uji OD??? menggunakan indikator fenol merah dan pemantauan pertumbuhan (OD???) untuk memperoleh isolat terbaik. Percobaan biomineralisasi dijalankan selama 7 hari pada kedua kadar CoSO?. Setiap hari, sampel cair dianalisis untuk aktivitas urease (OD???), pH–Eh, dan kadar Co terlarut (AAS). Setelah hari ke-7, presipitat dikarakterisasi menggunakan FTIR (identifikasi gugus fungsi), XRD (fase kristal), dan SEM-EDS (morfologi serta pemetaan unsur). Hasil utama menunjukkan bahwa pada konsentrasi awal CoSO? 0,025 M (KB), ratarata konversi CoSO? menjadi CoCO? mencapai sekitar 82,58% ± 3,54, lebih tinggi dibandingkan pada konsentrasi awal 0,05 M (KA). Aktivitas urease (OD???) meningkat sepanjang reaksi; secara umum, variasi 0,05 M (KA) menampilkan nilai OD??? lebih rendah dibanding 0,025 M (KB), mengindikasikan efek toksisitas Co²? pada kadar yang lebih tinggi. Profil Eh–pH kedua variasi berbeda; variasi 0,025 M (KB) cenderung lebih reduktif dan lebih basa, kondisi yang mendukung pertumbuhan bakteri dan aktivitas enzim. Spektrum FTIR menegaskan keberadaan karbonat melalui pita rentang regangan –OH 3600–3200 cm?¹, bending H–O–H ~1650 cm?¹, serta pita khas CO?²?: ?? ~1452 cm?¹, ?? ~869/860 cm?¹, dan ?? ~720– 700 cm?¹; jejak ??(SO?²?) ~1100–1090 cm?¹ juga terdeteksi. Citra SEM-EDS menunjukkan morfologi presipitat variasi 0,025 M (KA) lebih tidak beraturan dibanding 0,025 M (KB), sementara komposisi unsur Co pada 0,025 M (KB) lebih tinggi daripada 0,05 M (KA).