BAB 1 Muhamad Al Dzikri Jaelani
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Muhamad Al Dzikri Jaelani
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Muhamad Al Dzikri Jaelani
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Muhamad Al Dzikri Jaelani
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Muhamad Al Dzikri Jaelani
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Muhamad Al Dzikri Jaelani
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Carbon foam (CF) berbasis batubara dan coal tar pitch memiliki aplikasi luas
meliputi insulasi termal, aerospace material, dan lain-lain karena sifatnya yang
berpori, memiliki kekuatan tekan tinggi, dan densitas rendah. Namun, metode
sintesis berbasis tekanan tinggi masih menghadapi keterbatasan pada keamanan
sehingga diperlukan pendekatan alternatif yang lebih aman. Penelitian ini mengkaji
sintesis CF dari campuran batubara dan coal tar pitch (CTP) (1:1) dengan metode
pressurized self?foaming. Selain itu, modifikasi permukaan batubara berupa
deoksidasi melalui perlakuan alkali dilakukan untuk meningkatkan homogenitas
campuran dan mengoptimalkan pembentukan pori.
Penelitian menggunakan 6 jenis batubara dari tiga lokasi, yakni Lima Puluh Koto,
Painan, dan Sawah Lunto. Setelah deoksidasi, campuran batubara dan pitch
dilakukan foaming pada suhu devolatilisasi sampel, yakni 475 °C dan 570 °C
dengan tekanan awal 0 dan 8,5 bar, diikuti karbonisasi pada 900 °C. Analisis
proksimat dilakukan pada sampel batubara awal, CTP, batubara hasil deoksidasi,
dan CF untuk melihat perubahan komposisi. Analisis Fourier-transform infrared
spectroscopy (FTIR) dilakukan pada sampel CTP, Raw Coal C2 (RC-C2),
Deoxidized Coal C2 (DC-C2), Carbon Foam C2 hasil foaming dengan tekanan
awal 0 bar (CF0-C2), dan Carbon Foam C2 hasil foaming dengan tekanan awal 8,5
bar (CF8.5-C2) untuk mempelajari perubahan komposisi gugus fungsi selama
proses sintesis. Analisis ultimat dan uji nilai kalori dilakukan pada sampel batubara
awal untuk melengkapi analisis proksimat sehingga dapat diketahui peringkat
batubara yang digunakan dalam penelitian ini. Thermogravimetric analysis (TGA)
dilakukan pada sampel batubara awal dan CTP untuk mengetahui suhu
devolatilisasi masing-masing sampel awal yang seterusnya digunakan sebagai suhu
operasional foaming. Selain itu, sampel CF juga dilakukan analisis N2 adsorptiondesorption
isotherm dan pengamatan optik menggunakan polarized light
microscope (PLM) untuk mengetahui karakteristiknya. Data diolah untuk
menghubungkan kondisi proses dengan karakteristik pori yang dihasilkan.
Hasil percobaan menunjukkan bahwa deoksidasi dapat mengurangi sedikit polaritas
batubara sehingga sampel batubara dan CTP yang digunakan pada penelitian ini
berbeda polaritasnya. Sedangkan, CF yang dihasilkan memiliki porositas dominan
pada rentang mesopori (15–20 Å). Kontrol tekanan pada tahap foaming
berpengaruh signifikan terhadap struktur pori. Foaming dengan tekanan yang
dijaga 8,5 bar sejak awal proses menghasilkan luas permukaan spesifik tertinggi
(217,29 m²/g) dan distribusi ukuran pori lebih seragam dibandingkan foaming
dengan tekanan awal 0 bar. Selain itu, berdasarkan pengamatan PLM, produk
menunjukkan karakteristik material isotropik. Temuan ini menunjukkan bahwa
sintesis CF dengan metode ini berpotensi menghasilkan material yang memiliki
karakteristik yang homogen di segala arah.
Perpustakaan Digital ITB