Studi ini menetapkan baseline inventarisasi emisi untuk ITB Jatinangor, dengan fokus pada gas
rumah kaca (GRK) dan pencemar udara dari kegiatan akademik dan penunjangnya. Dengan
menggunakan metode IPCC Tier 1, faktor emisi jaringan listrik nasional, serta basis data faktor
emisi (USEPA, EMEP/EEA), emisi Scope 1 dan 2 dihitung dari penggunaan listrik, kebocoran
refrigeran, pembakaran, pengomposan, dan pengolahan air limbah. Data dikumpulkan melalui
survei, wawancara, dan catatan resmi, sementara pola spasial divisualisasikan menggunakan
interpolasi SIG (GIS). Hasil menunjukkan laboratorium menyumbang emisi GRK terbesar
(2,068.09 ton CO?e/tahun) akibat tingginya kebutuhan listrik dan pemrosesan sampel, sedangkan
fasilitas penunjang mendominasi emisi pencemar udara dari pembakaran bahan bakar stasioner.
Emisi terutama didorong oleh penggunaan listrik tidak langsung (Scope 2), tetapi emisi langsung
(Scope 1) masih belum terlaporkan sepenuhnya, khususnya dari lemari asam (fume hood) dan unit
pembakaran karena adanya celah pemantauan. Perbandingan dengan universitas yang memiliki
sistem data matang menyoroti peluang bagi ITB Jatinangor untuk meningkatkan pelacakan emisi
dan mengadopsi praktik terbaik menuju kampus berkelanjutan.
Perpustakaan Digital ITB