digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


COVER Jesslyn Monica
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Jesslyn Monica
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Jesslyn Monica
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Jesslyn Monica
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Jesslyn Monica
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Jesslyn Monica
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 6 Jesslyn Monica
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 7 Jesslyn Monica
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 8 Jesslyn Monica
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Jesslyn Monica
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

LAMPIRAN Jesslyn Monica
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

Sebagai negara kepulauan dengan garis pantai yang sangat panjang, Indonesia sangat rentan terhadap dampak perubahan iklim. Menyadari ancaman ini, Pemerintah Indonesia telah berkomitmen untuk mencapai Net Zero Emission pada tahun 2060. Salah satu cara paling menjajikan adalah dengan penerapan teknologi Carbon Capture, and Storage (CCS) yang didukung oleh kondisi geologis Indonesia. Studi oleh Kementerian ESDM (LEMIGAS) mengidentifikasi potensi kapasitas penyimpanan karbon nasional mencapai 577.62 giga ton, di mana sebagian dari kapasitas tersebut dapat dialokasikan untuk luar negeri. Realisasi seluruh potensi mitigasi dan peluang ekonomi ini bergantung pada satu faktor kritis. Sebagian besar kapasitas penyimpanan karbon yang telah teridentifikasi berlokasi di lepas pantai, jauh di bawah dasar laut. Oleh karena itu, pembangunan dan pemanfaatan infrastruktur anjungan lepas pantai menjadi faktor penentu untuk dapat mengakses situs-situs penyimpanan karbon tersebut. Pada Tugas Akhir ini, dilakukan desain anjungan lepas pantai tipe tetap tiga kaki yang mengacu pada standar API RP 2A WSD. Guna mengetahui kelayakan struktur terhadap kombinasi pembebanan dan kondisi lingkungan di lapangan, dilakukan analisis in-service yang mencakup analisis in-place, analisis seismik, dan analisis fatigue. Setelah itu, dilakukan analisis pada kondisi instalasi yaitu analisis lifting pada topside. Analisis lifting diawali dengan menentukan hook point berdasarkan CoG dari struktur. Selanjutnya, dilakukan pengecekan kekuatan struktur untuk memperoleh nilai gaya yang bekerja pada sling. Kemudian, dilanjutkan dengan pemilihan tali sling berdasarkan standar OSHA dan shackle berdasarkan standar Crosby sesuai nilai gaya yang didapat. Sehingga, dapat melakukan perhitungan desain padeye dengan memenuhi kapasitas tegangan izin berdasarkan standar API RP 2A WSD, DNV ST-N001, dan BV NR 595 DT R01 E. Untuk setiap analisis dan perhitungan, sudah memenuhi standar yang ditentukan. Oleh karena itu, desain anjungan lepas pantai ini sudah memenuhi standar dan kriteria.