digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Indonesia, sebagai negara beriklim tropis, memiliki potensi energi surya yang signifikan, namun menghadapi tantangan dalam efisiensi sistem fotovoltaik (PV) akibat temperatur lingkungan yang tinggi. Sistem pendinginan pasif dengan heat sink muncul sebagai solusi potensial untuk menurunkan temperatur operasi panel PV melalui peningkatan disipasi panas, sehingga dapat mencegah penurunan efisiensi. Penelitian ini mengkaji kelayakan penerapan sistem pendinginan heat sink dalam meningkatkan efisiensi PLTS Bali Timur berkapasitas 25 MWp. Studi kasus ini menggunakan pendekatan berbasis simulasi pada perangkat lunak ANSYS dan PVsyst untuk mengevaluasi kinerja tekno-ekonomi pada PV konvensional dan sistem dengan pendinginan heat sink. Implementasi pendinginan heat sink mampu menurunkan temperatur modul PV sebesar 4,187°C dan meningkatkan efisiensi sebesar 0,26%. Hasil analisis energi menunjukkan peningkatan produksi energi tahunan menjadi 46.261 MWh/tahun dibandingkan dengan 45.813 MWh/tahun pada sistem konvensional. Secara ekonomi, metode ini layak diimplementasikan dengan Net Present Value (NPV) Rp 182 miliar dan Payback Period (PP) selama 14,6 tahun. Sementara itu, nilai Levelized Cost of Electricity (LCOE) mencapai Rp 726/kWh, lebih tinggi dibandingkan Rp 639/kWh pada sistem konvensional. Penelitian ini membuktikan bahwa implementasi sistem pendinginan heat sink pada PV merupakan langkah strategis dalam meningkatkan efisiensi PLTS dengan tetap memperhatikan trade-off dengan faktor finansial.