digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Industri konstruksi di Indonesia masih banyak mengandalkan metode perencanaan dan pengendalian konvensional seperti bar chart, kurva S, dan Critical Path Method (CPM) yang kurang adaptif terhadap dinamika lapangan dan lemah dalam sinkronisasi aliran kerja. Kondisi ini kerap menyebabkan keterlambatan, pemborosan sumber daya, dan inefisiensi. Penelitian ini mengkaji transformasi metode konvensional menuju takt planning dan takt control, yaitu pendekatan yang menekankan ritme kerja terukur, sinkronisasi antar zona, dan pengendalian berbasis siklus pendek. Metode penelitian meliputi kajian literatur, studi kasus pada proyek yang telah menginisiasi takt (Proyek X) dan proyek konvensional (Proyek Y), wawancara mendalam, serta analisis kesenjangan dan kendala penerapan. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan mendasar dalam aspek perencanaan, koordinasi, dan respons terhadap variabilitas. Berdasarkan temuan tersebut, disusun panduan strategis transformasi yang membagi proyek ke dalam tiga tingkat kesiapan, yaitu: (1) belum menerapkan takt, (2) sudah menginisiasi takt, dan (3) telah menerapkan takt planning namun belum takt control. Untuk setiap tingkat kesiapan, dirumuskan tahapan preparation, initiation, execution, dan stabilization. Tujuan utama panduan ini adalah memastikan proyek dapat mengimplementasikan takt secara efektif, efisien, dan berkelanjutan. Panduan ini diharapkan dapat digunakan oleh praktisi konstruksi di Indonesia sebagai acuan praktis dalam melakukan transformasi manajemen proyek secara bertahap sesuai kondisi riil di lapangan.