Bandar Udara H. Asan Sampit merupakan salah satu bandara pengumpan di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah yang memiliki peranan strategis dalam mendukung konektivitas wilayah serta pertumbuhan ekonomi daerah. Namun, dengan meningkatnya permintaan transportasi udara, terutama dalam jangka waktu hingga tahun 2040, diperlukan evaluasi menyeluruh terhadap kapasitas dan kelayakan pengembangan fasilitas sisi udara (airside) dan sisi darat (landside) bandara tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kapasitas eksisting serta merumuskan kebutuhan pengembangan fasilitas bandara berdasarkan proyeksi pergerakan pesawat, penumpang, dan barang menggunakan metode Federal Aviation Administration (FAA), ICAO dan Peraturan Kementerian Perhubungan. Data yang digunakan meliputi data primer melalui pengambilan langsung di lapangan serta data sekunder berupa data pergerakan pesawat, penumpang, dan barang selama lima tahun terakhir. Proyeksi permintaan dilakukan dengan metode regresi linier yang mempertimbangkan pertumbuhan penumpang Kotawaringin Timur. Hasil analisis menunjukkan bahwa kapasitas eksisting runway, taxiway, apron, dan terminal penumpang belum memadai untuk mengakomodasi pertumbuhan pergerakan hingga tahun 2041. Oleh karena itu, diperlukan pengembangan fasilitas sesuai tahapan dalam Rencana Induk Bandara H. Asan berdasarkan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 188 Tahun 2022.
Penelitian ini menyimpulkan bahwa untuk menjaga kualitas layanan dan efisiensi operasional, pengembangan kapasitas fasilitas bandara harus dilakukan secara bertahap dan terintegrasi. Rekomendasi yang diberikan mencakup peningkatan dimensi runway, optimalisasi konfigurasi apron, penambahan luas terminal penumpang, serta penyesuaian terhadap proyeksi kebutuhan pelayanan. Hasil studi ini diharapkan dapat menjadi referensi teknis bagi pengambil kebijakan dalam merencanakan pengembangan jangka panjang Bandara H.Asan Sampit.
Perpustakaan Digital ITB