Penelitian ini membandingkan metode Weight and Score Method (WSM) dan Worst Approach Method (WAM) dalam perhitungan Health Index (HI) untuk 21 unit GIS (224 bay) di wilayah kerja PT PLN UIT JBM. WSM menghitung HI berdasarkan bobot dan skor pada 8 komponen utama menggunakan metode AHP, sedangkan WAM mengikuti CIGRE 858:2021 dengan fokus pada kondisi terburuk dari 5 subsistem. Hasilnya, WSM mengklasifikasikan lebih banyak bay dalam kondisi “bad” dan “moderate” yaitu 127 bay dalam kondisi “bad”, 93 bay “moderate”, dan 4 bay “good”, sedangkan WAM menghasilkan klasifikasi lebih ekstrem, dengan 146 bay dalam kondisi “very bad”, 38 “bad”, 38 “moderate”, dan hanya 2 bay “very good”. Perbedaan signifikan antara kedua metode disebabkan oleh pendekatan evaluasi: WSM bersifat rata-rata dan berbobot, sedangkan WAM lebih konservatif karena fokus pada kondisi terburuk. Hasil ini menunjukkan bahwa WAM lebih sensitif terhadap kegagalan potensial, sedangkan WSM memberikan gambaran yang lebih proporsional terhadap keseluruhan kondisi. Oleh karena itu, berdasarkan hasil analisis Weight and Score Method (WSM) merupakan metode yang paling efektif dan dapat diandalkan dalam memprediksi kondisi dan masa pakai GIS untuk strategi pemeliharaan berbasis kondisi. Metode ini mempertimbangkan seluruh komponen secara menyeluruh dan sesuai untuk pengambilan keputusan jangka panjang. Sedangkan Worst Approach Method (WAM) sebaiknya digunakan sebagai pelengkap untuk memperkuat kewaspadaan terhadap kerusakan ekstrem pada satu atau lebih komponen kritikal.
Perpustakaan Digital ITB