Saluran Kabel Tegangan Menengah (SKTM) 20?kV merupakan komponen krusial
dalam sistem distribusi tenaga listrik, di mana gangguan pada kabel secara
signifikan memengaruhi indikator keandalan jaringan seperti SAIDI, SAIFI, dan
ENS. Meskipun penilaian kondisi kabel secara periodik telah dilakukan melalui
pengujian partial discharge (PDIV, PDEV, dan muatan PD), pendekatan
konvensional dinilai belum mampu mengelola ketidakpastian data serta
memberikan estimasi risiko kerusakan secara presisi. Penelitian ini mengusulkan
model prediktif berbasis Fuzzy Logic dengan pendekatan inferensi MIN-MAX dan
SUM-MAX, diperkuat oleh analisis korelasi Pearson dan skema pembobotan
variabel input untuk meningkatkan sensitivitas terhadap kondisi aktual kabel.
Sebanyak 36 kombinasi bobot diuji, dan diperoleh konfigurasi optimal pada bobot
[0,8; 0,1; 0,1] untuk metode MIN-MAX dan [0,7; 0,1; 0,2] untuk SUM-MAX. Model
MIN-MAX menghasilkan tingkat kecocokan sebesar 87,88%, precision tertinggi
sebesar 0,8801, dan MAE serendah 0,2260, sedangkan model SUM-MAX mencatat
tingkat kecocokan 82,34%, precision 0,8643, dan MAE sebesar 0,3214. Validasi
terhadap data aktual menunjukkan bahwa model fuzzy mampu meningkatkan
akurasi prediksi gangguan kabel menjadi 64,3%, jauh melampaui metode
konvensional yang hanya mencapai 28,6%. Selain menunjukkan karakteristik linier
dan konsisten terhadap kondisi riil, model ini juga menunjukkan kapabilitas tinggi
dalam mengadaptasi variasi kondisi lapangan. Hasil penelitian ini
merekomendasikan penggunaan pendekatan Fuzzy Logic sebagai metode prediktif
yang andal dalam penilaian indeks kesehatan kabel distribusi.
Perpustakaan Digital ITB