Kabupaten Grobogan merupakan salah satu daerah penghasil padi utama di Jawa
Tengah, namun wilayah ini kerap menghadapi risiko kekeringan yang dapat
berdampak terhadap sektor pertanian. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis
karakteristik kekeringan di Kabupaten Grobogan menggunakan Palmer Drought
Severity Index (PDSI) serta menilai dampaknya terhadap produktivitas padi sawah
dan padi gogo berdasarkan data produktivitas per subround dari tahun 1986
hingga 2015. Data curah hujan dan temperatur diperoleh dari ERA5-Land,
sedangkan data produktivitas padi berasal dari Badan Pusat Statistik. Nilai PDSI
dihitung dengan mempertimbangkan neraca air tanah dan parameter
evapotranspirasi potensial. Analisis dilakukan terhadap karakteristik kekeringan
yang meliputi frekuensi, durasi, keparahan, dan intensitas, serta dilakukan uji
korelasi Pearson untuk menilai hubungan antara kekeringan dan produktivitas
padi. Hasil menunjukkan bahwa kekeringan di Kabupaten Grobogan didominasi
oleh satu kejadian per tahun dengan durasi yang bervariasi. keparahan dan
intensitas mengalami tren yang meningkat sejak tahun 2000. Pada musim tanam I
dan subround I menunjukkan indikasi penurunan produktivitas saat intensitas
kekeringan sekitar
untuk kedua jenis padi yaitu pada padi sawah dan padi
gogo. Subround II tidak menunjukkan hubungan yang signifikan karena
keterbatasan data atau tidak adanya kegiatan tanam. Sementara itu pada musim
tanam III dan subround III durasi kekeringan menjadi karakteristik kekeringan
utama yang paling memengaruhi penurunan produktivitas padi sawah terutama
ketika kekeringan berlangsung selama
bulan. Penelitian ini menegaskan
pentingnya pemantauan kekeringan berbasis PDSI sebagai langkah mitigasi
dalam perencanaan pertanian di daerah rawan kekeringan seperti Grobogan.
Perpustakaan Digital ITB