digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Kabupaten Grobogan merupakan salah satu daerah penghasil padi utama di Jawa Tengah, namun wilayah ini kerap menghadapi risiko kekeringan yang dapat berdampak terhadap sektor pertanian. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis karakteristik kekeringan di Kabupaten Grobogan menggunakan Palmer Drought Severity Index (PDSI) serta menilai dampaknya terhadap produktivitas padi sawah dan padi gogo berdasarkan data produktivitas per subround dari tahun 1986 hingga 2015. Data curah hujan dan temperatur diperoleh dari ERA5-Land, sedangkan data produktivitas padi berasal dari Badan Pusat Statistik. Nilai PDSI dihitung dengan mempertimbangkan neraca air tanah dan parameter evapotranspirasi potensial. Analisis dilakukan terhadap karakteristik kekeringan yang meliputi frekuensi, durasi, keparahan, dan intensitas, serta dilakukan uji korelasi Pearson untuk menilai hubungan antara kekeringan dan produktivitas padi. Hasil menunjukkan bahwa kekeringan di Kabupaten Grobogan didominasi oleh satu kejadian per tahun dengan durasi yang bervariasi. keparahan dan intensitas mengalami tren yang meningkat sejak tahun 2000. Pada musim tanam I dan subround I menunjukkan indikasi penurunan produktivitas saat intensitas kekeringan sekitar untuk kedua jenis padi yaitu pada padi sawah dan padi gogo. Subround II tidak menunjukkan hubungan yang signifikan karena keterbatasan data atau tidak adanya kegiatan tanam. Sementara itu pada musim tanam III dan subround III durasi kekeringan menjadi karakteristik kekeringan utama yang paling memengaruhi penurunan produktivitas padi sawah terutama ketika kekeringan berlangsung selama bulan. Penelitian ini menegaskan pentingnya pemantauan kekeringan berbasis PDSI sebagai langkah mitigasi dalam perencanaan pertanian di daerah rawan kekeringan seperti Grobogan.