COVER Harditia Muhammad Taufik
Terbatas  Alifah Yusriyah Salsabila
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alifah Yusriyah Salsabila
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Harditia Muhammad Taufik
Terbatas  Alifah Yusriyah Salsabila
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alifah Yusriyah Salsabila
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Harditia Muhammad Taufik
Terbatas  Alifah Yusriyah Salsabila
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alifah Yusriyah Salsabila
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Harditia Muhammad Taufik
Terbatas  Alifah Yusriyah Salsabila
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alifah Yusriyah Salsabila
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Harditia Muhammad Taufik
Terbatas  Alifah Yusriyah Salsabila
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alifah Yusriyah Salsabila
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Harditia Muhammad Taufik
Terbatas  Alifah Yusriyah Salsabila
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alifah Yusriyah Salsabila
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Harditia Muhammad Taufik
Terbatas  Alifah Yusriyah Salsabila
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alifah Yusriyah Salsabila
» Gedung UPT Perpustakaan
Eceng gondok (Eichhornia crassipes) adalah tanaman air invasif yang tumbuh
cepat, sering menyumbat saluran air dan merusak kualitas lingkungan perairan.
Tanaman ini menurunkan kadar oksigen terlarut (DO) dan meningkatkan kekeruhan
air, sehingga merugikan ekosistem akuatik, termasuk ikan dan organisme lain yang
membutuhkan oksigen. Meskipun dianggap sebagai limbah, eceng gondok
mengandung nutrisi penting seperti karbon (C), nitrogen (N), fosfor (P), dan kalium
(K) yang menjadikannya bahan baku potensial untuk pembuatan pupuk organik.
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan komposisi dan waktu pengomposan
terbaik dalam produksi pupuk organik padat berbahan dasar eceng gondok dengan
tambahan dedak padi dan kotoran kambing menggunakan bioaktivator Effective
Microorganism 4 (EM4). Pengomposan dilakukan secara aerobik selama 28 hari,
dengan perlakuan variasi campuran bahan organik. Parameter yang dianalisis
meliputi pH, rasio C/N, kadar nitrogen (N), fosfor (P?O?), kalium (K?O), suhu, dan
persenkonversi. Data hasil percobaan dianalisis dengan metode statistik ANOVA
Dua arah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan dengan campuran eceng
gondok dan kotoran kambing selama 2 minggu menghasilkan kualitas pupuk
terbaik, dengan pH 8,28, rasio C/N 24,83, kadar hara makro (N+P?O?+K?O) sebesar
43,72%, serta rendemen mencapai 76,08%. Hasil akhir menunjukkan pupuk
organik padat yang memenuhi standar mutu SNI 7763:2024. Oleh karena itu,
penelitian ini merekomendasikan perlakuan dengan komposisi bahan kering eceng
gondok dan kotoran kambing (1:2) dengan waktu pengomposan 2 minggu sebagai
metode optimal dalam produksi pupuk organik berbahan dasar eceng gondok.
Perpustakaan Digital ITB