digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Lathifatul Choiriyah
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

COVER Lathifatul Choiriyah
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Lathifatul Choiriyah
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Lathifatul ChoiriyahLathifatul Choiriyah
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Lathifatul Choiriyah
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Lathifatul Choiriyah
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Lathifatul Choiriyah
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

DAFTAR PUSTAKA Lathifatul Choiriyah
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

LAMPIRAN Lathifatul Choiriyah
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

Jalur Hijau Jalan (JHJ) merupakan bagian penting dari Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang memiliki fungsi ekologis dalam mereduksi polusi udara dan menyerap karbon di wilayah perkotaan. Namun, keberadaan pohon di JHJ Kota Bandung, khususnya di Kecamatan Sukajadi dan Sumur Bandung, menghadapi permasalahan kesehatan pohon yang berpotensi menimbulkan risiko tumbang. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kondisi kesehatan pohon menggunakan metode Forest Health Monitoring (FHM), serta mengestimasi simpanan dan serapan karbon pada pohon-pohon di JHJ kedua kecamatan tersebut. Metode FHM digunakan untuk menilai kerusakan pohon berdasarkan lokasi, tipe, dan tingkat keparahan, serta menghitung Tree Damage Level Index (TDLI). Estimasi simpanan karbon dilakukan melalui pendekatan non-destruktif dengan perhitungan biomassa menggunakan persamaan alometrik dan nilai densitas kayu spesifik. Serapan karbon dihitung dari hasil estimasi simpanan karbon yang dikonversikan ke dalam satuan CO? ekuivalen. Selain itu, dilakukan pula perhitungan emisi karbon dari kendaraan bermotor untuk mengetahui keseimbangan antara daya serap dan beban emisi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar pohon berada dalam kondisi sehat dengan risiko tumbang yang tergolong ringan. Nilai TDLI mayoritas berada di bawah kategori ringan. Serapan karbon tertinggi terdapat pada spesies Samanea saman. Perbandingan antara serapan karbon dan emisi menunjukkan bahwa JHJ belum sepenuhnya mampu menyerap emisi yang dihasilkan kendaraan bermotor, sehingga diperlukan peningkatan efektivitas JHJ melalui penanaman pohon dengan kapasitas serapan tinggi dan pemeliharaan kesehatan pohon yang berkelanjutan.