Abstrak
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Toko X yang bergerak di bidang semigrosir FMCG menghadapi tantangan dalam mengelola
pelanggannya. Analisis menunjukkan adanya heterogenitas basis pelanggan, di mana
sebagian bertransaksi rutin sementara lainnya memiliki keterikatan rendah. Sekitar 40%
pelanggan memiliki resensi lebih dari satu bulan, termasuk pelanggan dengan nilai
pembelian tinggi, Selain itu, rata-rata seluruh basis pelanggan hanya membeli 16,65% dari
total produk yang tersedia. Permasalahan terkait disparitas perilaku pembelian, potensi
churn, dan rendahnya penetrasi produk tersebut diatasi dengan merancang sistem retensi dan
pengembangan pelanggan berbasis customer lifetime value (CLV) dan rekomendasi produk
yang dipersonalisasi. CLV dihitung sebagai residual lifetime value (RLV), yaitu estimasi
nilai transaksi dalam tiga bulan ke depan. Dengan data resensi, frekuensi, dan monetary
setiap pelanggan, estimasi dilakukan secara berkala setiap akhir kuartal menggunakan
gabungan model extended Pareto/NBD untuk memprediksi frekuensi transaksi dan gamma-
gamma untuk memprediksi nilai moneter. Gabungan model ini memberikan hasil prediksi
yang tergolong wajar, dengan nilai mean absolute error (MAE) sebesar Rp4.012.755 dan
weighted mean absolute percentage error (WMAPE) sebesar 33,41%. Hasil estimasi
digunakan untuk mengelompokkan pelanggan ke dalam empat klaster berdasarkan
kombinasi probabilitas aktif dan nilai RLV, dengan klaster 1 dinamai champion customers,
klaster 2 dinamai valuable at-risk customers, klaster 3 dinamai loyal low-spender customers,
dan klaster 4 dinamai lost or low-value customers. Sebanyak 14,12% pelanggan
teridentifikasi sebagai pelanggan bernilai tinggi (klaster 1 dan 2) yang menyumbang sekitar
80% dari total nilai RLV. Sementara itu, pelanggan baru dalam periode berjalan akan
ditempatkan sementara dalam klaster 5 hingga siklus estimasi berikutnya. Strategi retensi
dirancang berdasarkan segmentasi ini, yaitu poin loyalitas untuk mempertahankan
pelanggan bernilai tinggi (klaster 1 dan 2), poin rekomendasi untuk pelanggan aktif bernilai
rendah dan pelanggan baru (klaster 3 dan 5), serta voucher diskon untuk reaktivasi pelanggan
berisiko churn (klaster 2 dan sebagian klaster 4). Selain itu, terdapat strategi pengembangan
pelanggan melalui rekomendasi produk berbasis collaborative filtering pada klaster 1, 2, dan
3, serta berbasis popularitas global pada klaster 5. Dua pendekatan collaborative filtering
yang digunakan adalah item-based dan user-based, dengan hasil evaluasi menunjukkan
performa terbaik pada pendekatan user-based. Seluruh strategi diintegrasikan ke dalam
prototipe sistem informasi berbasis Streamlit yang memungkinkan pemantauan, segmentasi,
dan penyusunan program secara berkala.
Perpustakaan Digital ITB