Abstrak
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
PT X adalah perusahaan farmasi dengan kapabilitas utama mengekstrak bahan alam
Indonesia. Saat ini, PT X melakukan ekspansi ke hilir untuk meluncurkan brand produk
farmasi milik sendiri. Salah satu produk yang dikembangkan adalah madu fortifikasi (madu
dengan nutrisi tambahan) untuk anak-anak bernama madu Y. Pada pengembangannya, madu
Y menghadapi kendala pada desain kemasan. Temuan awal pada studi pendahuluan
menunjukkan bahwa desain kemasan produk saat ini mengakibatkan adanya penumpukan
endapan ekstrak pada bagian bawah botol sehingga madu sulit untuk keluar dari kemasan. .
Untuk mengatasi hal tersebut, diperlukan metode engineering design agar desain kemasan
madu Y memenuhi kebutuhan fungsional dan kebutuhan dari target konsumen. Dalam
penelitian ini, kuesioner Kano digunakan untuk memperoleh kebutuhan konsumen dan
klasifikasinya terhadap model Kano, Quality Function Deployment (QFD) fase I dan II untuk
mengolah kebutuhan konsumen menjadi kebutuhan teknis lalu ke kebutuhan komponen,
Theory of Inventive Problem Solving (TRIZ) untuk merancang komponen sesuai parameter
yang diinginkan, serta matriks Pugh untuk mengevaluasi dan memilih alternatif desain
kemasan madu Y.
Kuesioner Kano menghasilkan 13 kebutuhan konsumen (CR) tergolong basic, one-
dimensional, dan excitement. QFD fase I menghasilkan 13 atribut teknis (EC) berpasangan
dengan setiap CR beserta bobot, target, dan arah perbaikan. Pada QFD fase II, EC dipetakan
terhadap komponen kemasan madu untuk mengetahui bobot komponen madu Y.
Selanjutnya, dilakukan perbaikan parameter komponen sesuai metode TRIZ. Kombinasi
solusi TRIZ menghasilkan delapan alternatif konsep desain. Matriks Pugh dipakai untuk
memilih alternatif terbaik. Konsep terpilih adalah desain kemasan dengan body PET, dimensi
yang memudahkan genggaman, tutup flip-top dengan tumpuan jari, serta spout dengan
silicone valve untuk mengontrol aliran madu. Hasil validasi menunjukkan desain usulan ini
memperoleh rerata kepuasan lebih tinggi untuk mayoritas CR, dan peningkatan signifikan
berdasarkan uji paired t-test. Konsep desain kemasan ini digunakan sebagai arahan bagi
pihak maklon untuk memproduksi kemasan madu sesuai kebutuhan fungsional dan target
konsumen..
Perpustakaan Digital ITB