digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Keandalan operasional Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) di wilayah terpencil seperti kepulauan di Maluku sangat bergantung pada ketersediaan suku cadang kritis dengan pola permintaan intermittent, yang sulit dikelola dengan metode konvensional. PT PLN (Persero) UP3 Ambon menghadapi tantangan ini dengan tingkat layanan untuk komponen Automatic Voltage Regulator (AVR) yang rendah, menyebabkan downtime dan kerugian finansial yang signifikan. Penelitian ini mengembangkan sebuah model manajemen inventori terintegrasi untuk menjawab permasalahan tersebut. Model ini menggabungkan tiga pilar: (1) peramalan permintaan berbasis Service Maintenance Information (SMI) yang mempertimbangkan usia aset, (2) penyesuaian keputusan ekonomis perbaikan atau pergantian untuk menghasilkan permintaan bersih yang akurat, dan (3) kebijakan inventori dinamis time varying order up to level untuk menetapkan tingkat stok optimal. Hasil implementasi model pada studi kasus AVR menunjukkan keberhasilan yang signifikan. Model mampu meningkatkan tingkat layanan hingga mencapai 95,1%, sesuai target perusahaan, sambil secara bersamaan menekan biaya penyimpanan (holding cost) hingga 10,45%. Selain itu, penyesuaian dengan keputusan perbaikan atau pergantian berhasil mengurangi kebutuhan pengadaan suku cadang baru sebesar 14,3%. Kesimpulannya, penelitian ini membuktikan bahwa integrasi antara keputusan pemeliharaan dan strategi inventori dinamis memberikan solusi yang efektif dan efisien, yang mampu meningkatkan keandalan operasional sekaligus memberikan penghematan biaya yang substansial.