Baleendah merupakan wilayah rawan banjir yang terletak di hilir DAS Citarum Hulu, di mana kejadian banjir berdurasi panjang menjadi permasalahan tahunan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kontribusi variasi aliran dasar (baseflow) terhadap karakteristik banjir di wilayah tersebut. Nilai baseflow dipisahkan dari data debit observasi menggunakan metode recursive digital filter dan dikategorikan ke dalam lima skenario kuantil (Q0, Q10, Q50, Q90, dan Q100). Setiap skenario kemudian disimulasikan menggunakan model hidraulika HEC-RAS 2D untuk mengevaluasi pengaruhnya terhadap debit puncak, kedalaman genangan, durasi, dan luas area terdampak banjir.Hasil simulasi model hidrolika HEC-RAS menunjukkan bahwa peningkatan nilai baseflow berbanding lurus dengan peningkatan parameter banjir. Pada seluruh skenario kuantil, baik untuk kejadian banjir tunggal maupun jamak, baseflow yang lebih tinggi menyebabkan debit puncak meningkat, kedalaman genangan melebihi 5 meter, durasi banjir melampaui 900 jam, serta perluasan area terdampak hingga lebih dari 10 km². Temuan ini menegaskan bahwa baseflow memiliki peran signifikan dalam memperparah dampak banjir dan penting untuk dipertimbangkan dalam strategi mitigasi dan perencanaan pengelolaan banjir di DAS Citarum Hulu khususnya daerah Baleendah
Perpustakaan Digital ITB